Satu Anggota KKB Tewas, Polisi: Kontak Senjata Sekitar Lima Jam

27 Oktober 2020, 09:03 WIB
Ilustrasi Kriminal /Pixabay

PR TASIKMALAYA - Telah tewas salah satu orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker.

Dilumpuhkannya anggota KBB ketika kontak senjata antara TNI-Polri dengan sejumlah anggota KKB di Intan Jaya, Papua, Senin 26 Oktober 2020.

Lala Rubinus yang berhasil dilumpuhkan oleh Tim Satuan Tugas Nemangkawi pada kejadian baku tembak tersebut.

Baca Juga: 3 Tips Mengurangi Limbah Makanan, Bantu Hindari Menipisnya Lapisan Ozon

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan, kontak tersebut terjadi di di kampung Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada pukul 05.00 WIT hingga 10.00 WIT.

“Kontak senjatanya sekitar lima jam,” kata Awi, di Jakarta, Senin 26 Oktober 2020 malam dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam RRI.

Setidaknya, jelas Awi, ada sekitar 50 orang anggota KKB yang terlibat dalam kontak senjata itu. Makanya, Tim Satgas Nemangkawi mengambil tindakan tegas dan terukur.

Akibatnya, timah panas milik Satgas Nemangkawi mengenai organ vital Rubinus hingga meninggal dunia.

Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi Minta Libatkan Ormas Keagamaan

“Selain Rubinus, tim berhasil menangkap Hermanus Tipagau,” lanjut Awi.

Setelah melihat identitas Rubinus, Awi berujar, anggota KKB itu pernah terlibat kontak senjata dengan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di Intan Jaya baru-baru ini.

Kontak senjata itu menyebabkan Bambang Purwoko anggota TGPF mengalami luka tembak di kaki dan tangannya. Ada juga dua anggota TNI lainnya mengalami luka tembak.

Kelompok KKB pimpinan Sabinus Waker memiliki sejumlah catatan kriminal di wilayah Papua. Mereka pernah melakukan penyerangan terhadap anggota Brimob pada tahun 2015.

Kelompok ini juga dikenal kerap melakukan perampasan terhadap warga di kawasan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Baca Juga: Tak Tergiur jadi Caketum PPP, Pengamat Politik: Sandi Ada di Partai Besar

Kelompok yang menamakan diri "Kemabu" ini diduga juga telah merekrut remaja Papua bahkan yang masih di bawah umur.

Awi menegaskan, satgas gabungan TNI-Polri tak menyasar anak di bawah umur saat menjalani operasi penangkapan kelompok separatis seperti yang dipropagandakan oleh akun akun medsos KKB.

"Kelompok ini telah meracuni pikiran remaja Papua, merekrut serta mempersenjatai mereka dengan tujuan sebagai tameng hidup agar mudah melarikan diri," tandas Awi.

Baca Juga: Macron Lontarkan Pernyataan Kontroversial, MUI Minta Menlu Panggil Dubes Prancis

Seperti diketahui, Satgas Nemangkawi, yang beranggotakan tim gabungan Polri dan TNI, dibentuk untuk memberangus kelompok-kelompok bersenjata yang kerap beraksi di Papua.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler