PR TASIKMALAYA - Viral sebuah video di media sosial menunjukkan sekelompok debt collector yang mengaku pihak leasing salah sasaran.
Mereka menghentikan dan akan menyita sebuah motor yang ternyata diketahui milik seorang anggota TNI AD.
Video berdurasi 2 menit 25 detik itu diunggah oleh pemilik akun @ndorobeii pada Kamis, 22 September 2020 kemarin.
Baca Juga: Cemburu Buta, Seorang Suami Siri Bunuh Istrinya yang Hamil 7 Bulan dan Kabur ke Banjarnegara
"Leasing akan menyita motor , dan ternyata...," tulis pemilik akun.
Anggota TNI AD itu pun tak terima dengan perlakuan ketiganya, sebab ia diberhentikan di pinggir jalan degan alasan memiliki tunggakan cicilan.
"Ini leasing, mau narik motor saya, sementara motor saya motor hadiah dari Panglima TNI. Ini STNK saya, ini BPKB saya. Saya dari Angkatan Darat ya," kata seorang anggota TNI AD tersebut.
Baca Juga: Al Aqsa Diserbu, Pemukim Yahudi Minta Pemerintah Israel Keluarkan Wakaf Islam dari Kompleks Masjid
"Maaf bang saya salah bang," ucap salah satu debt collector.
"Buka itu helm kalian itu. Ini jelas gak (sambil menunjukkan plat nomor kendaraan). Kalian mau ngapain kalian di pinggir jalan. Ini motor saya motor hadiah. Mana surat tugas kalian? Kalian darimana?
Sekelompok debt collector itu pun berulangkali meminta maaf dan tak mampu menjawab pertanyaan sang anggota TNI AD tersebut.
Baca Juga: Eratkan Kerja Sama Pertahanan, Prabowo Subianto Bahas Dinamika Kawasan Indo-Pasifik dengan Prancis
"Ini harga diri saya disini. Seakan-akan saya punya tunggakkan, sementar ini motor hadiah. Ini motor cash ini. Hah? Buka helm kalian semua. Kalian semua kesitu, push up.
"Saya tidak mau tahu, kalian turunin harga diri saya, daripada saya gunakan kekerasan disini," tegas anggota TNI AD tersebut.
Mereka pun akhirnya menuruti permintaan anggota TNI itu dan melakukan push up sebanyak 30 kali.
Baca Juga: Kemenparekraf Rencanakan Strategi Guna Kembangkan Kreatif Lokal Di Kawasan Labuan Bajo
Hingga berita ini dimuat, belum diketahui siapa anggota TNI tersebut dan dimana kejadian itu berlangsung.
***