Warga Tulungagung Dihebohkan Isu Tsunami, TNI-Polri Diterjunkan

8 Oktober 2020, 18:25 WIB
Ilustrasi datangnya tsunami besar setinggi 20 meter /kartika mahayadnya/istimewa

PR TASIKMALAYA – Isu soal akan adanya gelombang tinggi akibat pergeseran lempeng bumi viral di media sosial, menghebohkan masyarakat pesisir pantai.

Informasi itu menyebut jika kemungkinan terburuk dari gelombang tinggi air laut itu bisa menyebabkan tsunami setinggi 20 meter.

Tsunami besar tiu dipresikdi akan menerjang pantai seatan di Pulau Jawa, hingga membuat masyarakat dilanda kepanikan di tengah pandemu Covid-19 yang belum usai.

Baca Juga: Kamis, 8 Oktober 2020: Rupiah Hari Ini Menguat Berkat Jokowi

Salah satu kepanikan atas berita tersebut dirasakan oleh warga Pantai Kecamatan Kalidawir, Tulungagung.

Meski BMKG sempat mengkonfirmasi jika informasi itu hanya sebuah prakiraan saja, namun warga sempat berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat yang aman dan lebih tinggi.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Tulungagung, Galih Nusantoro mengatakan, aparat TNI-Polri sertah pemerintah setempat langsung menenangkan warga soal isu tsunami.

Baca Juga: Update Harga Emas 24 Karat Hari Ini, 8 Oktober 2020: Ada Diskon Besar-besaran

"Alhamdulillah saat ini warga mulai tenang dan telah kembali ke rumah masing-masing. Namun masih ada belasan warga yamg ibertahan, terutama yang sepuh (tua)," kata Galih dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, Kamis, 8 Oktober 2020.

Galih menjelaskan, kepanikan warga Sine berawal saat beberapa warga melihat fenomena ikan-ikan kecil yang terdampar ke bibir pantai. Mereka lalu mengira akan datangnya tsunami.

"Kemudian kejadian itu dikait-kaitkan dengan hasil penelitian ITB tentang potensi tsunami di pesisir selatan Jawa dan dikaitkan dengan gempa yang terjadi di Lumajang," lanjutnya.

Baca Juga: Gitaris Eddie Van Halen Meninggal, Musisi Dunia Sampaikan Salam Terakhir

Galih menghimbau masyarakat yang berada di kawasan pantai selatan untuk tenang, namun tetap waspada.

Pihaknya mengingatkan, kewaspadaan merupakan hal penting sebab kawasan selatan Jawa memang merupakan salah satu lokasi yang rawan terjadi gempa maupun tsunami.

"Jangan mudah terpancing dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sesuai dengan simulasi, pemerintah akan memberikan arahan dan petunjuk khusus pada saat terjadi kondisi darurat," tambahnya.

Baca Juga: Udara Segar untuk Indonesia, Nilai Ekspor ke Tiongkok Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

Sebelumnya, hasil penelitian dosen ITB itu sudah dikonfirmasi baik dari ITB sebagai sumber berita ataupun dari BMKG.

Bahwa sampai saat ini, belum ada alat canggih yang mampu mendeteksi langsung untuk merperkirakan terjadinya gempa.

Bahkan dunia pun belum ada, belum ditemukan alat secanggih itu. Termasuk Jepang yang terkenal kecanggihan teknologi dan negara yang sering terjadi Tsunami.

Baca Juga: Ridwan Kamil Turut Komentari Soal UU Cipta Kerja, Annisa Pohan: Sehat Kang?

Istilah Tsunami yang sekarang digunakan seluruh negara di dunia untuk menamai bencana alam gelombang laut yang tinggi, hingga merusak pemukiman sebab gempa.

Kejadian ini sebagai peringatan bahwa sebagai masyarakat harus bisa benar-benar menyerap informasi dengan baik.

Sehingga tidak terjadi kesalah pahama, dan merugikan semua pihak. Waspada boleh, tapi harus mampu memilah informasi dengan bijak.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler