PR TASIKMALAYA – Baru-baru ini pihak kepolisian telah mengungkapkan titik terang terkait pelaku penembakan di Kantor MUI, Mustopa NR.
Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, tidak ada aktor dibalik penembakan yang dilakukan oleh Mustopa NR di kantor MUI. Pihak kepolisian juga telah memastikan bahwa Mustofa NR bukan merupakan dari teroris maupun kelompok radikal.
Polisi telah mengungkapkan beberapa fakta-fakta dari Mustopa NR tersangka penembakan di kantor MUI.
Kronologi Penembakan dan Penyebab Kematian Mustofa NR
Baca Juga: LINK STREAMING One Piece Episode 1061 Sub Indo Gratis: Serangan Iblis! Sanji vs Queen
Berdasarkan dari hasil penyelidikan, Mustopa tidak ada hubungannya dengan kelompok teror atau kelompok ekstremis.
“Penyelidikan Densus 88 dari database, sekali lagi tersangka atas nama Mustopa ini tidak masuk jaringan terror. Bukan wujud lone wolf, serangan teror seorang diri. Lalu tidak terkooptasi ideologi agama bersifat ekstrem,” ungkap Hengki saat dikonfirmasi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, dikutip dari PMJ News.
Sementara, penyebab kematian dari Mustofa NR bukan karena bunuh diri namun meilihat hasil dari autopsi penyebab kematian dari Mustopa NR itu akibat dari serangan jantung.
“Kami dari tim dokter Forensik itu menyimpulkan bahwa korban ini memang mati karena serangan jantung yang diperberat oleh penyakit infeksi pada parunya," ungkap dr Arfiani dari tim Forensik Polri.
Baca Juga: Tinggalkan Game ML, Mulai Cari 3 Perbedaan di Tes IQ dan Buktikan Kamu Emang Rajanya Tantangan
Arfiani selanjutnya menjelaskan bahwa dari autopsi memang ditemukan adanya sejumlah luka di tubuh Mustopa namun luka tersebut bukan penyebab kematiannya.
Diketahui sebelumnya, Mustofa NR tewas tidak lama setelah diamankan oleh kepolisian setelah penembakan di kantor MUI itu terjadi.
Kejiwaan Mustofa NR
Tak hanya kronologi dan penyebab kematian, pihak kepolisian kemudian mengungkap profil Mustopa NR, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat.
Baca Juga: SEA Games 2023: Indonesia Dapat Emas Lagi dari Balap Sepeda XCO Putri
Berdasarkan hasil laporan Mustopa NR diketahui pernah mengumpulkan warga di Lampung sekitarnya untuk mendapat pengakuan sebagai 'Wakil Nabi'.
Tahun 1997, keterangan istri dan warga sekitar, yang bersangkutan pernah mengumpulkan warga dan tokoh agama di rumahnya, di mana awalnya yang bersangkutan meminta pengakuan bahwa yang bersangkutan adalah sebagai wakil nabi," jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Namun, hasil pemeriksaan berdasarkan aktifitas sehari-hari begitupun dalam hal beribadah yang dilakukan Mustofa NR terlihat normal.
Hasil pemeriksaan sehari-hari kegiatan tersangka normal, beribadah normal, tidak ada yang aneh. Namun sebagian besar masyarakat mengetahui yang bersangkutan pernah meminta pengakuan sebagai wakil Nabi," ungkap pihak kepolisian. ***