PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, tiga nama menteri digadang-gadang menjadi 'Putra Mahkota' dan penerus Presiden Joko Widodo.
Tiga nama itu adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ketiga nama menteri itu diungkap oleh pakar hukum dan tata negara, Refly Harun lewat video di YouTube-nya yang diunggah pada Rabu, 5 Agustus 2020.
Baca Juga: Pengisi Suara 'Naruto' Toshihiko Seki Positif Covid-19
Ketiganya dinilai bakal didukung oleh Jokowi untuk maju dalam Pencalonan Presiden pada 2024 mendatang.
"Karena biasanya presiden jika sudah tak menjabat lagi akan mencari penggantinya yang bisa mengamankan dirinya.
"Namun soal sosok siapa orangnya. Itu kita belum tahu. Bisa dari ketiga menteri di atas. Bisa juga bukan," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Buronan KPK Harun Masiku Sudah Ditemukan?
Ujang menilai, hal seperti itu dalam politik wajar dan tidak menyalahi etika. Akan tetapi, soal siapa yang dipilih nanti, tergantung dari perkembangan politik ke depan.
"Saat ini, setiap capres dan cawapres masih pada tahap tebar pesona untuk meraih popularitas dan elektabilitas yang tinggi," ungkap Ujang.
Sementara itu, komentar berbeda datang dari Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani yang menilai ketiga nama itu belum tentu terjadi.
Baca Juga: Angkot di Depok Bakal Dilengkapi AC, Inovasi di Tengah Persaingan Moda Transportasi
"Ibarat hilal, maka jagoan Pilpres 2024 itu belum kelihatan, paling yang ada hanya bayangan, tapi sudah dikira hilal (wujud bulan sabit awal).
"Nah yang dilihat oleh mereka yang mencoba menerawang atau meramal itu sesungguhnya bayangan, bukan bacapres yang menjadi hilal," kata Asrul Sani.
Kendati demikian, penerawangan Refly Harun dinilai Asrul tidak masalah dan bukanlah hal yang dilarang.
Baca Juga: Soal Peretasan 'Bitcoin' di Twitter, Remaja asal Florida Mengaku Tak Bersalah
"Tapi karena meramal atau menerawang sosok tertentu untuk digambarkan sebagai Bacapres 2024 itu bukan hal yang dilarang, maka ya boleh-boleh saja.
"Kalo ada dukun atau seorang Refly Harun sekalipun mau menyampaikan hasil penerawangan atau ramalannya," jelas Arsul.
Meski masih empat tahun lagi, geliat penerus Jokowi di kursi kepresidenan sudah mulai terlihat dan terasa.
Baca Juga: Bertepatan dengan Pekan ASI Internasional, Kahiyang Ayu Melahirkan Anak Kedua
Namun, menurut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, tiga nama yang diramal Refly Harun itu terlalu dini untuk diumumkan.
"Sebaiknya bukan hanya menteri, pimpinan parpol, kepala daerah juga punya peluang yang besar. Semua boleh kasih komen.
"Walau masih terlalu awal tiga nama ini. Pasca Covid-19 boleh jadi ada nama baru yang menguat," kata Mardani Ali.***