Presiden Jokowi Buka Suara soal Putusan FIFA terkait Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Sedih

31 Maret 2023, 07:08 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan mengenai pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20/Tangkapan laya/@jokowi/ /Tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA – Indonesia resmi dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. Berbagai polemik pun muncul dan ramai diperbincangkan masyarakat. Merespon keadaan yang terjadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal pembatalan tersebut dan mengimbau agar semua pihak tidak saling menyalahkan.

Dilansir PikiranRalyat-Tasiklamaya.com dari ANTARA, melalui tayangan pernyataan dari Maros yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden Jokowi menjelaskan bahwa dirinya turut merasa kecewa dan sedih atas keputusan FIFA.

Pasalnya, menurut Jokowi melalui jalur tuan rumah Piala Dunia U-20 lah Indonesia bisa unjuk gigi dalam ajang sepak bola dunia paling bergengsi ini. Selain itu, Indoensia juga tak bisa tampil di Piala Dunia U-20 karena Timnas tidak mampu mencapai empat besar pada gelaran Piala Asia U-20.

"Saya pun sama,  merasakan hal itu, kecewa dan sedih. Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain," kata Jokowi terkait keputusan FIFA soal pembatalan Indonesia sebagai tuang rumah Piala Dunia U-20.

Baca Juga: KUR BRI 2023: Cara Efektif untuk Meningkatkan Peluang Disetujui Pinjaman Kredit Usaha Rakyat

Sebelumnya, beredar kabar mengenai pembatalan drawing Piala Dunia karena suatu hal. Buntut dari pembatalan tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir datang ke markas FIFA pada Rabu, 29 Maret 2023 untuk membahas solusi yang dapat diambil. Meski demikian, FIFA memutuskan untuk mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.

"Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia," lanjut Jokowi menambahkan keterangan.

Menurutnya, seluruh pihak harus menghormati keputusan tersebut. Meski memberatkan Indonesia, ia menuturkan bahwa Indonesia harus berani menatap ke depan dan tidak terpaku pada peristiwa yang sudah terjadi.

Di sisi lain, ia memerintahkan Ketua Umum PSSI melakukan upaya agar Indonesia terhindar dari sanksi FIFA yang akan diumumkan kemudian. Adapun sanksi yang berpotensi menimpa Indonesia adalah pembekuan oleh FIFA hingga dikucilkannya Indonesia dari ajang sepak bola dunia.

Baca Juga: KUR BRI 2023: Peluang Mengembangkan Bisnis dengan Pinjaman Kredit Usaha Rakyat

Adapun, FIFA tidak menyebutkan secara spesifik alasan mengapa Indonesia gagal menjadi tuan rumah. FIFA hanya menyebutkan bahwa kondisi terkini Indonesia tidak memungkinkan untuk menggelar pesta sepak bola kelompok umur tersebut.

Berkenaan dengan hal itu, sebelumnya muncul polemik bahwa penolakan terhadap Timnas Israel oleh sejumlah kepala daerah menjadi alasan utama dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah oleh FIFA.

Selain itu, tragedi Kanjuruhan Malang juga turut mencuat dan dianggap sebagai salah satu alasan. Hal tersebut muncul pasca FIFA kembali menyinggung Tragedi Kanjuruhan pada unggahannya.

Berikut unggahan FIFA selepas keputusannya mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.

Baca Juga: Tes IQ: Apa 5 Perbedaan di Antara 2 Gambar? Si Jenius Cepat Mengenali Semuanya dalam 25 Detik

“Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya. FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.”

Adapun, maksud dari unggahan tersebut bukan mengarah pada Tragedi Kanjuran sebagai alasan pembatalan. Akan tetapi, FIFA menilai bahwa Indonesia masih dalam proses transformasi. Jadi, kondisi Indonesia saat ini memang belum layak untuk menggelar perhelatan sepak bola dunia tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler