Soroti Kasus Penganiayaan dan Gaya Hidup Hedonis Pejabat, Jokowi Minta ASN Fokus Layani Masyarakat

2 Maret 2023, 16:47 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Tangkapan layar/YouTube/Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA – Beberapa waktu yang lalu viral kasus mengenai penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy, anak pejabat Ditjen Pajak yang menggemparkan publik di berbagai media sosial. Viralnya kasus ini bahkan mengungkap fakta lain yakni harta kekayaan yang dimiliki oleh pejabat eselon III Kemenkeu, Rafael Alun Tri Sambodo, yang dinilai fantastis.

Harta kekayaannya yang terdaftar dalam LHKPN adalah sebesar Rp56 miliar. Namun ternyata terdapat motor dan mobil mewah yang tidak didaftarkan Rafael pada LHKPN, hal ini tentu membuat publik semakin menyoroti kasus yang satu ini.

Selain kasus tersebut, gaya hedonis para pejabat kembali muncul di hadapan publik saat foto Dirjen Pajak, Suryo Utomo, mengendarai motor gede atau yang biasa disebut moge bersama dengan komunitas moge pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) lainnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bahkan memerintahkan untuk membubarkan klub motor pegawai DJP yang bernama BlastingRijder tersebut.

Baca Juga: Attack on Titan Final Season Part 3 Akan Tayang, Shibuya Jadi Titik Promosi Besar-besaran

Menurut Sri Mulyani, gaya hedonis dengan memamerkan moge tersebut berpotensi mencederai kepercayaan yang dimiliki masyarakat kepada instansi DJP.

Kabar mengenai kasus pajak dan gaya hidup hedonis para pejabat dalam beberapa hari terakhir juga tidak luput dari perhatian Presiden, Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ, Jokowi menilai perilaku yang tidak prima dari para pejabat dan pelayan publik akan membuat masyarakat kecewa. Ia juga sudah melihat ungkapan rasa kecewa masyarakat yang banyak disampaikan melalui media sosial.

Ia juga mengatakan bahwa wajar apabila masyarakat kecewa, terlebih jika para pejabat dan pelayan masyarakat ini justru melakukan tindakan kurang baik seperti pamer harta ataupun kekuasaan.

Baca Juga: Tes IQ: Seberapa Cepat Temukan Kesalahan di Jalanan Ini? 1 Persen Orang Dapat Jeli Melihatnya

“Menurut saya, pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik. Kemudian aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa. Lalu pamer kekuatan, pamer kekayaan hedonis”, tutur Jokowi pada Kamis, 2 Maret 2023.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan kepada anak buahnya bahwa penting untuk menertibkan gaya hedonis yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Adapun upaya penertiban tersebut dilakukan sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menginginkan ASN fokus untuk melayani masyarakat. Jokowi tidak mau ada lagi kasus mengenai pejabat publik dan pelayan masyarakat pamer kekayaan di media sosial.

Baca Juga: 3 Poin Gugatan yang Diajukan Aldilla Jelita untuk Indra Bekti, Minta Hak Asuh Anak!

“Supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai dipajang-pajang d Instagram, di media sosial”, katanya.

Menurutnya gaya hedonis dan pamer kekayaan di media sosial tidaklah pantas untuk dilakukan oleh pejabat publik atau ASN.

“Kalau aparat birokrasi, sangat sangat tidak pantas”, pungkas Jokowi.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler