Menkes Konfirmasi COVID-19 XBB Sudah Masuk Indonesia, Seberapa Berbahayakah Varian ini?

22 Oktober 2022, 16:54 WIB
Ilustrasi - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah mengonfirmasi bahwa subvarian COVID-19 XBB, telah teridentifikasi di Indonesia. /Pixabay/MintBlack4u/

 

PR TASIKMALAYA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah mengonfirmasi bahwa subvarian baru SARS-CoV-2 atau Covid-19 XBB, telah teridentifikasi di Indonesia.

Namun, Menkes Budi Gunadi Sadikin tidak menyebutkan secara rinci di mana varian Covid-19 XBB tersebut telah terdeteksi.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa subvarian Covid-19 XBB bahkan memicu pertambahan kasus Covid-19 di Singapura.

Tidak hanya itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga mengatakan adanya prediksi peningkatan kasus Covid-19 XBB hingga 15 ribu per hari di pertengahan November 2022 mendatang.

Baca Juga: Tes IQ: Bikin Pusing! Ayo Bantu Si Pria Temukan Anjing Tersembunyi dalam 15 Detik, Anda Bisa?

"Singapura kasusnya naik lagi ke 6 ribu per hari, karena ada varian baru namanya XBB," katanya.

"Varian ini juga sudah masuk di Indonesia, kita amati terus," tambahnya, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Lalu, apakah Covid-19 XBB itu? Seberapa berbahayakah varian ini sebenarnya?

Covid-19 XBB pertama kali ditemukan di Singapura pada Agustus 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari India Today.

Baca Juga: Bertepatan Hari Santri Nasional 2022, Uu Ruzhanul Ulum Takziah Online pada Keluarga yang Anaknya Tewas Ditusuk

Varian ini merupakan hibrida dari sub-varian BA.2.75 dan BJ.1 Omicron yang kini telah ditemukan di 17 negara di seluruh dunia.

Covid-19 varian XBB diyakini memiliki keunggulan dalam pertumbuhannya dan sifatnya dalam menghindari kekebalan dibandingkan dengan BA.2.75.

Dr Sebastian Maurer-Stroh, direktur Institut Bioinformatika A*Star berkata bahwa XBB merupakan hasil akumulasi perubahan lonjakan protein di permukaan virus.

Di India, sekira 88 persen infeksi disebabkan oleh BA.2.75 sedangkan Covid-19 XBB menyebabkan 7 persen infeksi.

Baca Juga: Mengejutkan! Begini Penjelasan Akhir dari Film Black Adam DCEU

Beberapa ahli percaya bahwa Covid-19 varian XBB, yang diyakini berasal dari Singapura, adalah varian Covid-19 yang paling menular.

"Kemungkinannya varian ini adalah yang paling mampu menghindari kekebalan," terang Amesh Adalja dari Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins.

"Menimbulkan masalah untuk perawatan dan strategi pencegahan berbasis antibodi monoklonal saat ini," tambahnya.

Sejumlah peneliti berpendapat bahwa vaksin Covid-19 tidak akan mampu melindungi orang-orang dari varian ini karena dianggap tidak efektif.

Baca Juga: Sidang Pembunuhan Brigadir J Berlanjut, Berikut Jadwalnya

Ada juga indikasi bahwa XBB dapat menyebabkan peningkatan infeksi ulang.

Karena masih sedikitnya data yang ada tentang bagaimana Covid-19 varian XBB ini menyebar, kita harus meningkatkan kesiapsiagaan kita dan tetap waspada.

Selain itu, masih belum jelas juga apakah virus ini dapat memicu penyakit parah yang membuat kita harus dirawat inap.

Akan tetapi, sejumlah ahli berkata bahwa rawat inap tampaknya hanya diperlukan dalam kasus darurat.

Baca Juga: Link Baca Manga One Piece 1064 Bahasa Indonesia: Serangan Balik Trafalgar Law Kejutkan Bajak Laut Blackbeard!

Namun, terdapat kesepakatan bahwa orang tua dan mereka yang menderita penyakit penyerta (komorbid) harus lebih berhati-hati dan tetap mengenakan masker untuk melindungi diri.

Akan lebih baik juga jika penderita komorbid dan orang-orang tua untuk mengambil dosis vaksin pencegahan atau booster secepatnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler