Kapolda Jateng Klaim Tak Tahu Soal Listrik Mati di Wadas, Rocky Gerung: Ini Persoalan Internasional

9 Februari 2022, 17:02 WIB
Setela Kapolda Jateng mengaku tak tahu perkara lisrik mati di Wadas, Rocky Gerung angkat suara hingga sebut sebagai persoalan internasional. /Tangkapan layar YouTube/Rocky Gerung Official

PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, beredar kabar di media sosial bahwa listrik mati di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah saat dimulainya aksi pengukuran tanah.

Bahkan, tak hanya matinya aliran listrik, jaringan internet di lokasi tersebut juga dikeluhkan hilang.

Alhasil, hal ini ditanggapi oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi terkait listrik mati yang terjadi dalam polemik di Wadas.

Kapolda mengatakan bahwa tidak hanya jaringan internet, namun HT milik aparat kepolisian juga bahkan sulit digunakan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Buka Suara Terkait Polemik di Wadas hingga Beri Saran Ini kepada Warga

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan dalam hal ini dalam konferensi pers bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Rabu, 9 Februari 2022.

"Jangankan handphone, HT-nya anggota itu di atas sudah gak bisa tembus itu," kata Ahmad Luthfi yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Pikiran-Rakyat.com, pada Rabu, 9 Februari 2022.

Dirinya pun menegaskan bahwa di Desa Wadas memang sangat sulit untuk mendapatkan sinyal.

Baca Juga: 25 Akun Instagram Idol KPop Pria dengan Followers Terbanyak, Member BTS Paling Menonjol

"Jadi susah sinyal di sana, saya hubungi dari kemarin lewat HT tapi tidak bisa," katanya menerangkan.

Sementara itu, terkait matinya aliran listrik di Desa tersebut, Kapolda mengaku tidak tahu-menahu.

"Listrik mati, saya gak tahu. Tanyakan ke PLN kenapa itu mati, itu bukan urusannya Polisi," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang A Business Proposal Full Episode 1-12, Lengkap dengan Sinopsis dan Link Nonton

Hal ini, lantas menjadi pembicaraan khusus Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief dalam Kanal YouTube Rocky Gerung Official.

"Tadi pagi saya di WA dari teman-teman di luar negeri, bahwa ada semacam mereka itu pakai istilah penindasan, bukan lagi pengepungan," ujar Rocky Gerung dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada 9 Februari 2022.

"Karena sekaligus disingkirkan dengan cara menutup akses internet," ungkapnya.

Baca Juga: Monterrey vs Al Jazira di Piala Dunia Antarklub 9 Februari 2022: Prediksi Skor dan Line Up

Dirinya menuturkan percakapannya itu mereka mempertanyakan pemadaman internet di Wadas.

"Karena itu memang suatu hal yang orang anggap 'loh kenapa Gubernur nggak bela rakyatnya'," tutur Rocky Gerung.

"Ya, apalagi kalau di sistem pemerintahan Amerika yang negara bagian, orang akan melihat bahwa apabila ada polisi masuk, media menyebut ribuan, itu atas perintah kepala daerah ya," ucap Hersubeno Arief menjawab.

Baca Juga: Fakta Menarik Mengenai Al Hilal, Lawan yang akan Dihadapi Chelsea di Piala Dunia Antarklub

Dalam hal ini, menurutnya Ganjar Pranowo tidak bisa cuci tangan terkait kasus tersebut.

"Ya dianggap begitu, karena polisi kan di bawah gubernur, bahkan pengepungan, kalau sekedar pengepungan ya hanya sekedar kegiatan yang bisa dijelaskan," ujar Rocky Gerung.

"Tapi ini dikepung, dan langsung dimatikan akses, artinya kita nggak tahu apa yang terjadi," sambungnya.

Baca Juga: Hari Pers Nasional, Airlangga Hartarto: Menyelamatkan Masyarakat dari Hoaks Terkait Covid-19

Hal ini, menurutnya ada perencanaan kejahatan.

"Kira-kira begitu, kawan-kawan hak asasi di luar negeri melihat itu, jadi ini akan jadi persoalan internasional," pungkasnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Pikiran Rakyat YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler