Siaga Virus Corona, Bandara Jenderal Ahmad Yani Sampai Lakukan Simulasi Penanganan

31 Januari 2020, 20:40 WIB
RSUP Dr Kariadi lakukan simulasi penanggulangan virus corona.* //Situs Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona yang menyebar dengan cepat ini, sudah mewabah hampir ke 18 negara di dunia terhitung per Jumat 31 Januari 2020 ini.

Penyebaran virus lewat manusia ke manusia ini sangatlah cepat dan belum diketahui obat untuk menanggulanginya.

Hingga saat ini, tenaga medis gencar melakukan sosialisasi untuk menghindari kontak langsung dengan pasien yang ter-suspect virus corona karena virus yang berkembang dengan cepat di Tiongkok.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Drama Korea untuk Orang yang Muak dengan Komedi Romantis

Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs New York Time, kini tercatat 170 orang meninggal dunia akibat virus corona asal Wuhan ini per Jumat, 31 Januari 2020.

Situasi ini terus memicu kekhawatiran masyarakat, bahkan beberapa negara melarang keberangkatan sejumlah transportasi publik ke Tiongkok atau ke beberapa yang terduga terkena virus corona.

Selain negara lain yang melarang warganya untuk datang langsung ke Tiongkok, pemerintah Negeri Tirai Bambu ini juga melarang warganya keluar dari negara ini dikhawatirkan penyebaranya ke berbagai negaranya semakin meluas.

Pemerintah Tiongkok bahkan memberhentikan dan menutup sementara seluruh transformasi publik dan mengisolasi dan mengkarantina warganya.

Baca Juga: Sudah Dikasih Benih Ikan dan Pakan, Warga Jepara: Pak, Ada Bantuan Lagi?

Bandara-bandara di berbagai negara kini tengah menjadi sorotan utama saat ini, pasalnya disinilah tempat wabah tersebut dimungkikan menyebar.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang melakukan simulasi penanganan virus corona.

Sosialisasi tersebut diselenggarakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang dan bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I Persero.

Baca Juga: Wakapolres Tasikmalaya Akhiri Masa Jabatan, Merapat ke Polda Jabar

Simulasi tersebut untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang menular dari manusia ke manusia melalui bandar udara, khususnya penanganan saat menempati pasien yang dicurigai terinveksi virus tersebut.

Scanner suhu tubuh adalah rangkaian utama dari simulasi yang akan dilakukan di bandara udara yang terletak di Semarang ini.

Apabila terdapat temuan orang dengan suhu tubuh yang tinggi maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dirujuk ke RSUD Kariadi.

Baca Juga: Setelah Benahi Cekungan Bandung, Kementerian PUPR Perluas Penanggulangan Banjir ke Karawang

Dalam simulasi ini, 14 petugas khusus disiagakan untuk penanganan pencegahan virus berbahaya asal Wuhan, Tiongkok ini.

Diantaranya dokter, tenaga paramedis, surveilans epidomologi, petugas laboratorium, dan pengendalian lingkungan.

“Bukan hanya itu, kita juga bekerja sama dengan beberapa instansi seperti bea cukai, imigrasi dan lainnya untuk berbagi peran masing-masing,” ujar Kepala KKP Semarang Ariyanti seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Pemprov Jateng.

Baca Juga: Tes SKD CPNS di Tasikmalaya, Bakal Ada 2.000 Peserta yang Berjuang Setiap Harinya

Agar simulasi ini tetap terjaga kemanannya, petugas khusus akan dibekali alat dan perlindungan diri sesuai dengan SOP.

Alat perlindungan diri itu terdiri dari pakaian khusus yang harus dikenakan, sepatu, sarung tangan dua lapis, masker, alat pelindung diri lengkap.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Ahmad Yani turut hadir pada simulasi ini, ia menuturkan selain kesiapsiagaan petugas, juga disiapkan alat scanner tubuh untuk mendeteksi kondisi penumpang.

Baca Juga: WHO Akhirnya Tetapkan Status Darurat Kesehatan untuk Dunia Terkait Virus Corona

Ruang pemeriksaan untuk pengecekan scanner tubuh ini, dibuat dengan tekanan udara negatif atau lebih dikenal kapsul tekanan udara negatif.

Hal yang paling krusial untuk mencegah penularan virus ke kota Semarang ini adalah dengan menutup akses penerbangan Semarang-Tiongkok.

“Sudah kita tutup, sejak maraknya isi virus ini. Penutupan dilakukan sampai situasi dan kondisi kembali normal,” ujar Ariyanti. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Situs Resmi Pemprov Jawa Tengah

Tags

Terkini

Terpopuler