PR TASIKMALAYA - Pada kesempatan kali ini Najwa Shihab mengundang beberapa mantan narapidana atau napi Lapas Narkotika.
Usai merebak perihal penyiksaan di Lapas Narkotika, Najwa Shihab kini ingin mengungkapnya lebih dalam.
Dengan mengundang beberapa orang yang mengaku sebagai korban, Mata Najwa pun mendengarkan semua hal yang diduga terjadi di Lapas Narkotika.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Najwa Shihab, salah satu orang yang mengaku korban mengatakan bahwa dirinya sempat dipaksa minum urinenya sendiri, pada unggahan 18 November 2021.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gambar Pohon dan Temukan Fakta Tentang Anda, Salah Satunya Bijaksana
Pertama kali, salah satu mantan napi Lapas Narkotika mengatakan bahwa dirinya masuk di tes urine namun hasilnya negatif.
"Saya ditelanjangin lalu tes urine, hasilnya negatif, petugasnya kurang yakin tes urine lagi, tetap hasilnya negatif," ucap Yunan Efendi salah satu mantan napi Lapas Narkotika.
"Terus saya dipukulin, diinjek-injek, sampe di tempiling-tempiling gitu," lanjutnya.
Baca Juga: WHO Sebut Kasus Kematian Covid-19 di Eropa Meningkat, Bagaimana dengan Wilayah Lain?
Tak selang beberapa lama dari itu, mantan napi mengaku kepada Najwa Shihab bahwa dirinya disuruh meminum air urine hasil tes tadi.
"Sehabis itu, air kencing itu disuruh minum, saya disuruh minum sama petugasnya," ucap mantan napi.
"Saya milih digebukin daripada harus minum air seni saya sendiri," lanjutnya.
Baca Juga: Tes Psikologi Visual: Perhatikan Hewan Apa Dilihat Pertama? Temukan Kepribadian Bawah Sadar Anda
Tak mengikuti suruhan petugas, mantan napi ini pun disiram air urine.
"Akhirnya disuruh untuk cuci muka, tapi saya enggak mau, jadi saya dipukuli lagi, akhirnya air urinenya disiram di muka saya," papar mantan napi.
Lebih lanjut, mantan napi narkotika ini menuturkan kepada Najwa Shihab bawa dia menjadi tahanan isolasi selama 10 bulan
Baca Juga: Seorang Pria Hilang Misterius di Sumedang, Sempat Kirim Pesan Suara pada Sang Istri, Berikut Isinya
Satu kamar isolasi kapasitas 5 orang diisi oleh 17 orang narapidana.
Diketahui, tujuan para mantan tahanan mengungkapkan hal ini bukan tujuan untuk menyerang lembaga melainkan untuk oknum tidak bertanggung jawab di dalam Lapas Narkotika tersebut.***