PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, Najwa Shihab menyebutkan soal risiko yang dapat terjadi pada 2050.
Najwa Shihab juga menyinggung soal Covid-19 yang baru-baru ini terjadi di seluruh dunia.
Namun Najwa Shihab mengungkapkan bahwa pandemi pada 2050, bukan sekadar varian Covid-19.
Baca Juga: Jomblo Harap Sabar! Cocok untuk LDR, 6 Twibbon Pasangan Lucu ini Bisa Diunggah Bareng Kekasih
"2050, pandemi bukan hanya varian Covid-19," ujar Najwa Shihab yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kanal YouTube Najwa Shihab pada Jumat, 12 November 2021.
Najwa Shihab menyebutkan terdapat perubahan suhu, banjir, urbanisasi, hingga pergerakan populasi manusia yang mengakibatkan penyebaran penyakit.
Lebih lanjut, Najwa Shihab mengungkapkan bahwa setengah dari populasi dunia berisiko tertular malaria atau demam berdarah.
Baca Juga: Diroasting Kiky Saputri, Anies Baswedan: Untung Pakai Baju Pemadam, Tahan Panas
"Wabah baru bisa melampaui angka kematian penyakit jantung, menciptakan krisis perawatan kesehatan," tuturnya.
Bahkan menurutnya, perusahaan asuransi pun diperkirakan akan menolak melayani.
Najwa Shihab mengatakan bahwa apa yang kita lalui selama dua tahun ke belakang tampak tak ada apa-apanya.
Baca Juga: Link Nonton Now We Are Breaking Up Episode 1, Song Hye Kyo Perankan Kisah Romansa Realistis yang Rumit
Lebih lanjut, pada 2050, terdapat kemungkinan terjadi kelaparan merajalela.
"Populasi dunia meningkat sampai 9 miliar jiwa walau tingkat kesuburan manusia menurun," ungkapnya.
Hal itu, menurutnya, disebabkan terlalu banyak mulut yang harus diberi makan, sementara dunia kekurangan air.
Baca Juga: Ayah Bibi Ardriansyah Tak Puas Joddy Dipenjara 6 Tahun: Anak Kita Sudah Hilang
"Dan lahan yang bisa digarap, bahan makanan akan semakin mahal," katanya.
Lebih lanjut, presenter Mata Najwa itu menyebutkan bahwa jumlah orang kurang gizi diperkirakan meningkat.
"Sementara bantuan logistik, kalaupun ada, pasti tiba terlambat karena terhambat bencana di mana-mana," ujarnya.***