PR TASIKMALAYA – Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam agenda rutin Sidang Tahunan MPR 2021.
Hal tersebut disampaikan Jokowi di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat hari ini, Senin, 16 Agustus 2021.
Dalam menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2021, Jokowi mengenakan baju adat Suku Baduy yang disebut ‘Jamang Sangsang’.
Jokowi memasuki ruangan didampingi Wakil Presiden Maruf Amin dan juga Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan utas di akun Twitter Kantor Staf Presiden pada Senin, 16 Agustus 2021, berikut ini paparan Jokowi dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR kali ini.
“Sampai saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Di tahun 2022, kita masih akan dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi. Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” katanya membuka.
Baca Juga: 25 Link Twibbon Merah Putih untuk Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021, Cocok Diunggah di Medsos
“Kita juga harus bersiap menghadapi tantangan global lainnya, seperti ancaman perubahan iklim, peningkatan dinamika geopolitik serta pemulihan ekonomi global yang tidak merata,” ucap Jokowi.
Jokowi menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan harus menyesuaikan dengan keadaan.
“Karena itu, APBN tahun 2022 harus antisipatif, responsif dan fleksibel merespons ketidakpastian. Namun tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian,” ujarnya.
Baca Juga: Peringati HUT RI ke-76 dengan 10 Link Twibbon 17 Agustus 2021, Lengkap dengan Cara Pasang
Baca Juga: Menggemaskan! Istrinya Lahirkan Anak Pertama, Aldi Taher Ungkap Arti Nama Sang Jabang Bayi
“APBN berperan sentral untuk melindungi keselamatan masyarakat, dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi,” tutur Jokowi menjelaskan.
Jokowi mengingatkan semenjak awal pandemi Covid-19, APBN sudah digunakan untuk mengatasi krisis multidimensional ini.
“Sejak awal pandemi kita telah menggunakan APBN sebagai perangkat kontrasiklus. Mengatur keseimbangan rem & gas, mengendalikan penyebaran Covid-19, melindungi masyarakat rentan, sekaligus mendorong kelangsungan dunia usaha,” ujarnya.
“Strategi ini membuahkan hasil. Mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi, sudah mulai bergerak. Di kuartal kedua 2021, kita mampu tumbuh 7,07%, dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52% (YoY),” ucap Jokowi lagi.
Jokowi mengajak semua pihak untuk menjaga momentum positif tersebut.
“Capaian ini, harus terus dijaga momentumnya. Reformasi struktural harus terus diperkuat,” katanya.
“UU Cipta Kerja, Lembaga Pengelola Investasi, dan Sistem OSS Berbasis Risiko adalah lompatan kemajuan, yang dampaknya bukan hanya peningkatan produktivitas, daya saing investasi dan ekspor,” ucap Jokowi menyambung.
Jokowi memberi tahu bahwa grand design pemerintah di tahun 2021 adalah kebijakan pemulihan ekonomi nasional secara terstruktur.
“Dengan berpijak pada strategi tersebut, Pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2022, yaitu: “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural,” ujarnya memungkas.***