PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII 2021.
Presiden Jokowi dalam sambutanya menyinggung soal toleransi dan intoleransi di Indonesia.
Maka dari itu, Presiden Jokowi mengajak Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ikut menyuarakan soal perbedaan sikap dan pandangan.
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa LDII telah berkomitmen untuk menganut paradigma baru yang toleran harus diteruskan.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam siaran live Youtube Sekretariat Presiden pada, Rabu, 7 April 2021.
"Komitmen LDII untuk menganut paradigma baru yang terbuka, yang toleran," kata Presiden Jokowi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Sampaikan Duka Cita Atas Nama Ketum Demokrat, Yan Harahap Beri Sindiran Menohok Kepada Moeldoko
"Yang berbhineka tunggal ika harus terus diteruskan dan ditingkatkan lagi," tambahnya.
Presiden Jokowi menyatakan sikap serta prinsip LDII tentang bertoleransi yang bisa dijadikan contoh.
LDII yang bisa bertoleransi dengan agama lain maupun dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainya.
"Yang sangat menghormati agama lain, yang sangat menghormati umat islam yang mempunyai pandangan keagamaan yang berbeda," ujar Presiden Jokowi.
"Yang bersedia bekerja sama dengan ormas-ormas islam lainya," tambahnya.
Selain itu, Presiden Jokowi meminta untuk jangan ada sedikitpun pandangan untuk menjauhkan dari kelompok-kelompok Islam lainya.
Baca Juga: Anji Kritik Julian Jacob Soal Royalti Musik: Nggak Gitu Maksudnya!
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung soal pedoman ajaran keagamaan.
"Harus berpedoman pada ajaran keagamaan yang sejuk, ajaran keagamaan yang ramah, mengedepankan toleransi dan menjauhi sikap yang tertutup atau ekslusif," ucap Presiden Jokowi.
Pemerintah tidak akan membiarkan tumbuhnya sikap -sikap tidak toleran dan sikap -sikap tertutup itu.
Pemerintah akan bersikap tegas terhadap segala bentuk intoleransi yang bisa merusak sendi-sendi kebangsaan.***