PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung angkat bicara terkait hebohnya kehadiran Presiden Jokowi saat menghadiri acara pernikahan Atta dan Aurel.
Rocky Gerung menjelaskan, alasan mengapa kehadiran Jokowi dalam pernikahan Atta dan Aure dipermasalahkan, yang menurutnya karena Jokowi menjadi acuan dari seluruh mata.
“Semua mata akhirnya semua menonton video yang dipromosikan melalui chanel resmi sekretariat negara,” tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 6 April 2021.
Baca Juga: Kedapatan Timbun Bahan Pokok Jelang Ramadhan? Siap-siap Dipenjara Hingga Denda Rp50 Miliar
Rocky Gerung menambahkan, sudah tentu orang melihat itu sebagai satu peristiwa yang memerlukan pengendapan, artinya orang menganalisa dalam pikirannya apakah tidak ada orang yang mengingatkan presiden.
“Apakah tidak akda yang mengingatkan, misalnya sebaiknya hadir secara online saja atau mengutus orang untuk mengahadiri undangan tersebut karena karena kehadiran beliau tentu akan mengubah pandangan orang tentang apa yang disebut sebagai peristiwa publik,” ujarnya.
Terlebih menurut Rocky Gerung, adanya teror di Mabes Polri, bukankah bahaya jika Kepala Negara, Menteri Pertahan, dan Ketua MPR di tempat yang sama dalam situasi keadaan genting.
“Kalau saya bikin analisis tentu teroris punya kesempatan untuk mengintai Presiden dan pejabat negara lainnya yang berada di situ,” tambahnya.
Namun yang penting dari segi urusan publik, menurut Rocky Gerung, artinya ada biaya pengamanan yang super ketat dan ada APBN di hotel tersebut dengan kemampuan intelijen.
“Jadi bagian ini yang harusnya publik mengerti dan saya kira publik belum bisa mengucapkan dan mereka juga menduga-duga dengan analisnya sendiri dan saya mau meng-clear-kan analisis itu,” ujarnya.
Baca Juga: Soal Putusan Sidang Habib Rizieq, Ferdinand Hutahaean: Dugaanku JPU Akan Tuntut 7 Tahun
Rocky Gerung menegaskan, bukan masalah mempersoalkan kehadiran Presiden, tapi implikasi bagi kebijakan Publik dan soal keamanan karena sebelumnya ada peristiwa terorisme.
Menurut Rocky Gerung, hal ini sangat penting agaer pengetahuan bahwa kepala negara itu dibiyai oleh rakyat detik per detik hidupnya, sehingga jangan ambil resiko di tempat yang memungkinkan terjadi kecelakaan.
“Kalau Presiden ambil resiko seperti itu artinya presiden membebankan kita untuk mengamankan beliau, saya membayar pajak untuk mengamankan Presiden,” tambahnya.
Baca Juga: Sebut Oposisi Kritik Pemerintah Hanya Karena Presidennnya Jokowi, Ferry Koto: Gelap Mata Sekali
Menurut Rocky Gerung, Presiden tidak mengerti apa fungsi pajak dari rakyat yang sedang menderita demi mengamankan presiden, lain ceritanya jika Presiden datang ke tempat bencana atau ke lokasi perang.***