Haris Azhar: Mabes Polri Bisa Diserang, Bagaimana Kita yang Biasa-biasa Ini?

1 April 2021, 19:25 WIB
Haris Azhar menyoroti aksi teror yang terjadi Mabes Polri, terutamanya perihal keamanan yang diterapkan.* /Instagram.com/@azharharis

PR TASIKMALAYA - Haris Azhar angkat bicara menanggapi kejadian aksi teror yang terjadi di Mabes Polri.

Lebih lanjut, Haris Azhar sempat kaget karena Mabes Polri saja bisa diserang apalagi masyarakat yang biasa-biasa saja.

Hal itu disampaikan Haris Azhar setelah di minta tanggapan oleh Refly Harun dalam YouTube Refly Harun pada Kamis 1 April 2021.

Baca Juga: Akibat Pemanasan Global, Es di Puncak Jaya Papua Diprediksi BMKG Akan Hilang pada Tahun 2025

"Skenario yang videonya langsung beredar sekitar jam lima kemarin sampai hari ini adalah satu gambaran yang sering didiskusikan terkait bagaimana mengeksekusi orang yang diduga sebagai penjahat," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tayangan tersebut.

Haris Azhar menyampaikan, banyak perdebatan terkait perlu tidaknya dia disebut "penjahat" atau masih "diduga", soal seperti ini dalam prinsip hak asasi ini mengikuti standart hukum.

Jadi, menurutnya, kepastian itu hanya boleh ada di pengadilan.

Baca Juga: Berikan Reaksi Atas Rentetan Peristiwa Terorisme, Ridwan Kamil: Tindakan Seperti Itu Tidak Boleh Terulang!

Kemudian, di prinsip Kuba namanya adalah salah satu turunan HAM Internasional.

Dalam prinsip Kuba, menurut Haris Azhar terdapat ukuran-ukuran dimana penegak hukum boleh melakukan ekseskusi tembak dan tembak pun terdapat jenis jenisnya.

"Tembak melumpuhkan dan tembak mematikan dan sebelum melumpuhkan ada juga mencegah dan lain-lain," ujarnya.

Baca Juga: Sikapi Aksi Teroris, Gubernur Ridwan Kamil Tegaskan Tidak Akan Kalah dengan Terorisme

Dalam peristiwa kemarin, Haris Azhar mengungkapkan sebetulnya selain memeriksa si pelaku, Propam harus juga memeriksa sistem keamanan di Mabes Polri.

"Ini Mabes Polri bisa diserang, bagaimana kita yang biasa-biasa dan ini semuanya mudah diserang," tuturnya.

Haris Azhar menambahkan, sebetulnya menuju ke Mabes Polri, sudah banyak syarat prokes.

Baca Juga: Hasil KLB Ditolak, Ricky Kurniawan: Terima Kasih KSP Moeldoko Telah Membuat Kami Semakin Kuat dan Solid

Seharusnya, syarat prokes saja sudah bisa menghambat sang pelaku.

"Karena saya juga bekerja di bidang hukum saya juga beberapa kali juga datang ke Mabes Polri," terangnya.

Haris Azhar mengungkapkan, memang cara masuk ke Mabes Polri itu hanya ada beberapa pintu dan itu di jaga, ditanya-tanya serta diminta kartu identitas.

Baca Juga: TB Hasanuddin Nilai Deradikalisasi Gagal, Jimly Asshiddiqie: Dicarikan Alternatif Cara Untuk Efektifitas

"Tetapi memang saya harus berbagi informasi juga buat pembelajaran kita terutama Polri memang standart pemeriksaanya tidak ketat," tambahnya.

Haris Azhar menambahkan, ketidakketatan itu entah mungkin karena dirinya sudah dikenal Polisi jadi gampang.

"Saya meyakini juga CCTV itu tidak hanya di dalam Mabes Polri, tetapi di pintu masuk di jalan- jalan menuju ke Mabes Polri tentu ada CCTV," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Akan Bongkar Pihak Terlibat Terorisme, KSP Moeldoko: Negara Hadir untuk Lindungi Rakyat dari Rasa Takut

Haris Azhar menduga, dari situ akan kelihatan apakah mudah orang itu masuk atau tidak.

Yang kedua yang menjadi sorotan Haris Azhar, yaitu perihal senjatanya yang dibawa oleh pelaku.

"Jangan- jangan lewat mesin detektor di pintu-pintu masuk itu, atau senjata yang digunakannya senjata canggih yang tidak bisa di deteksi karena di Mabes Polri itu tidak ada body cheking," pungkasnya.

Haris Azhar menyampaikan, bahwa apapun cerita kita soal Mabes Polri, menurutnya, kantor Mabes Polri harus menjadi simbol dari apa yang didefinisikan aman.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler