PR TASIKMALAYA- Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam sebuah keterangan mengatakan bahwa kedua pelaku teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, diketahui pernah terlibat dalam aksi pemboman di wilayah Jolo, Filipina.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo menuturkan bahwa kedua pelaku bom bunuh diri yang terjadi di pelataran Gereja Katedral Makassar pada Minggu pagi tersebut ternyata pasangan suami istri.
Lebih lanjut, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menuturkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berjenis kelamin laki-laki, berinisial L. Sementara yang perempuan, masih terus diidentifikasikan oleh tim forensif Mabes Polri.
Baca Juga: Pelaku Bom Gereja Katedral Jaringan JAD, Musni Umar: Umat Islam yang Paham, Tak Akan Melakukannya
Seperti diketahui, pada Minggu, 28 Maret 2021, pukul 10.30 WITA telah terjadi sebuah ledakan bom di pelataran Gereja Katedral di Makassar, tepat pada saat sejumlah jemaah tengah melakukan ibadah di gereja tersebut.
Berdasarkan keterangan kepolisian, sebanyak 20 korban mengalami luka-luka atas insiden teror bom bunuh diri tersebut.
Sebagaimana diberitakan Cirebonraya.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Pelaku Bom Bunuh Diri Sepasang Suami Istri, Pernah Terlibat Pemboman di Filipina", tak lama setelah teror bom itu terjadi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun langsung memberikan sejumlah keterangan.
Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Indramayu Terbakar, Mardani Ali Sera: Usut Penyebabnya
"Pelakunya sepasang suami istri. Dua orang, laki-laki dan perempuan," tutur Kapolri Polisi Listyo Sigit Prabowo, Minggu.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyempatkan meninjau lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu siang sekitar pukul 10.30 WIB kemarin.
"Kedua pelaku tewas setelah bomnya diledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral," tutur Kapolri.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengungkapkan, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD. Terdeteksi pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina.
Pada kesempatan itu Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan terimakasih atas keberanian seorang satpam gereja.
Ia berani menahan pelaku agar tak masuk ke dalam gereja. Ketika itu, peaku yang berboncengan mengenakan sepeda motor hendak memaksa masuk ke arah gereja.
“Satpam itu menderita luka-luka. Kini sedang dirawat di rumah sakit polri. Kami apresiasi keberaniannya,” tandasnya.
Bersama Panglima TNI Hadi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga menyempatkan menengok korban ledakan bom lainnya di RS Polri Makassar.***(Agung Nugroho/Cirebonraya.Pikiran-Rakyat.com)