PR TASIKMALAYA – Ferdinand Hutahaean menanggapi sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengutuk pelaku terduga teroris bom bunuh diri di Makassar.
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas yang menyampaikan kutukan keras terhadap aksi bom bunuh diri di Makassar.
Akan tetapi Ferdinand Hutahaean berharap kepada MUI untuk mengutuk juga Guru dan Pimpinan pelaku terduga teroris.
Harapan ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu, 28 Maret 2021.
“Saya berharap bahwa MUI tidak hanya mengutuk pelaku saja,” tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean
Ferdinand Hutahaean menginginkan MUI mengutuk guru dan pemimpin yang mengajarkan tentang bahwa dengan membunuh sebagai jalan masuk surga.
Baca Juga: Kian Brutal, Pasukan Bersenjata Militer Myanmar Tembaki 110 Warga, Termasuk 6 Anak-anak
Politisi ini menilai bahwa guru terduga teroris telah mengajarkan membunuh orang yang berbeda.
“Tapi mengutuk guru-guru dan pimpinan-pimpinannya yang mengajari bahwa membunuh yang berbeda itu jalan menuju surga,” tambahnya.
Selain itu Ferdinand Hutahaean juga mengharapkan sikap MUI yang bisa lebih tegas dalam mutus rantai radikalisme.
MUI dinilai sebagai garda terdepan dalam menanggulangi aksi intoleransi serta tentunya bibit dari terorisme.
“Saya juga berharap MUI jadi garda terdepan menghentikan radikalisme dan intoleransi yang jadi bibit terorisme,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya diberitakan bahwa terjadi aksi bom bunuh diri didepan Gereja Katedral Katolik di Makassar.
Ledakan terjadi pada pukul 10.28 WITA pada, Minggu 28 Maret 2021 dan terjadi saat bersamaan dengan acara peribadatan jemaat gereja.
Diketahui sebelumnya bahwa terduga teroris bom bunuh merupaka pria yang menggunakan taksi.
Ledakan bom juga terjadi diarea Polsek Ujung Pandang, sehingga membuat heboh aparat dan langsung bergerak guna mengamankan lokasi.***