Soal Imbauan Belajar dari Binatang, Komentar Said Didu ke Megawati: Asal Jangan Gaya Kodok ya Bu

26 Maret 2021, 06:53 WIB
Said Didu memberikan tanggapan atas pernyataan Megawati soal imbauan dan ajakan pada para politisi dan para kadernya untuk belajar dari alam terutama hewan.* /Twitter.com/@msaid_didu.

PR TASIKMALAYA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Tanggapan yang diberikan Said Didu atas ucapan Megawati Soekarnoputri berkaitan soal imbauan dan ajakan pada para politisi dan para kadernya untuk belajar dari alam terutama hewan.

Dalam acara peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta, pada Rabu, 24 Maret 2021, Megawati menyebut soal tiga jenis binatang yang kehidupannya bisa dijadikan contoh, yakni kunang-kunang, kodok, dan kupu-kupu.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup A Piala Menpora 2021 25 Maret 2021: Barito Putera Menang Tipis Atas Arema FC

"Misalnya, dari kunang-kunang, kodok dan kupu-kupu," ujar Megawati seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Menanggapi hal tersebut, Said Didu melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu, pada Kamis, 25 Maret 2021 lantas mengungkapkan pandangan dan pendapatnya soal pernyataan Megawati tersebut.

Dalam cuitannya, Said Didu justru mengungkapkan bahwa yang terpenting adalah bukan ‘gaya kodok’ yang harus ditiru oleh para politikus.

Baca Juga: Amien Rais Ingatkan Pemerintah Soal Kasus Hukum HRS, Ferdinand Hutahaean: Dia Pabrik Omong Kosong

Sebab, menurutnya, gaya renang kodok tersebut justru menunjukkan analogi menjilat ke atas, menendang ke belakang dan menyingkirkan yang disamping

"Asal jangan gaya kodok ya Bu. Menjilat ke atas, menendang ke belakang dan menyingkirkan yg disamping," ujar Said Didu, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari cuitan Twitter @msaid_didu pada Kamis, 25 Maret 2021.

Cuitan Said Didu.* Twitter.com/@msaid_didu

Baca Juga: Dibandingkan Hukuman Mati, Fraksi NasDem Willy Aditya Lebih Setuju Disahkan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Antara, Megawati menyebutkan bahwa dirinya pernah bersentuhan dan mempelajari tiga binatang yang patut dijadikan contoh oleh para politikus.

Dalam keterangannya, Megawati pun lantas menjelaskan soal bagaimana kehidupan tiga hewan tersebut.

"Jadi satu, kunang-kunang, adalah penyaring udara. Jadi kunang-kunang itu takkan mungkin hidup kalau udara tak bersih. Coba saja kalau tak percaya," kata Megawati.

Baca Juga: Lirik Lagu House Party Super Junior, Ajak Masyarakat Ikuti Protokol Kesehatan

Megawati lantas menjelaskan bahwa  daur hidup kunang-kunang, ketika telur akan masuk ke dalam tanah, dan akan muncul ke atas permukaan setelah sekitar dua tahun.

Hal ini artinya, dua tahun lamanya, kunang-kunang harus hidup prihatin di dalam tanah.

"Dan tugasnya hanya kira-kira 2 mingguan untuk reproduksi, supaya alam ini bisa dideteksi hawanya bagus apa tidak. Itu kunang-kunang," ujar Megawati dalam siaran pers tersebut.

Baca Juga: Posting Sertifikat Vaksinasi Covid-19? Menkominfo Ingatkan Bahaya Tunjukan QR Code Mengandung Data Pribadi

Binatang yang kedua, yang disebutkan Megawati adalah Kodok. Berdasarkan pengalaman, kata dia, serangga dan nyamuk yang akan dimakannya.

Hanya dengan memelihara kodok, tanpa harus menggunakan racun serangga, nyamuk dan serangga tertentu lainnya takkan mengganggu lagi.

"Tak usah disemprot. Kodok itu adalah petugas semprot alam. Pelihara saja kodok banyak. Jentik akan dimakan kodok. Ketika mulai jadi nyamuk, akan dimakan kodok," ucap Megawati.

Baca Juga: Sebut Masyarakat yang Divaksin sebagai Pahlawan, PBNU Tegaskan Penggunaan Vaksin Covid-19 Hukumnya Wajib

Terakhir, adalah binatang kupu-kupu. Megawati menjelaskan bahwa dalam perjalanan hidupnya, kupu-kupu berawal dari ulat, lalu menjadi kepompong, dan saat keluar dia akan menjadi kupu-kupu yang indah.

Lalu, akan terbang dan bekerja menghisap serbuk sari bunga dan madu serta telurnya disebarkan untuk memberikan makan ke makhluk lain.

Megawati lantas menegaskan bahwa meskipun hanya seekor binatang, ketiganya justru memiliki niai filosofi yang tinggi.  

Baca Juga: Pasca Kasus di Hotel Cynthiara Alona, Arief R Wismansyah Antisipasi Tempat Penginapan di Kota Tangerang

"Semuanya itu hanya binatang. Tapi filosofinya sangat tinggi. Karena diperintah oleh Allah SWT. Kita ini, dikasih pikiran, malah jadi penjahat. Mereka hatinya suci, hanya untuk melaksanakan tugas Yang di Atas. Jadi pada eling (ingat, red) ya," pungkas Megawati.

Megawati yang merupakan putri Proklamator RI Soekarno ini pun menyatakan, belajar dan memelihara alam, akan membuat para anggotanya itu lebih dicintai oleh rakyat.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA Twitter @msaid_didu

Tags

Terkini

Terpopuler