Mengaku Heran Karena PDIP Tolak Impor Beras, Rocky Gerung: Itu Semacam Sinyal 'Tukar Tambah' Politik

25 Maret 2021, 12:25 WIB
Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait PDIP yang tegas menolak rencana pemerintah impor beras.* //ANTARA/Rachman Haryanto

PR TASIKMALAYA- Munculnya wacana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga 1 juta ton di saat para petani dalam negeri akan menhadapi musim panen raya, turut ditanggapi oleh Pengamat Politik Rocky Gerung.

Melalui pernyataan yang disampaikannya melalui unggahan video di kanal YouTube miliknya, Rokcy Gerung mencurigai adanya ketidakberesan dalam rencana pemerintah yang akan impor beras tersebut.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menuturkan bahwa rencana pemerintah impor beras itu adanya keterlibatan para pemburu rente.

Baca Juga: Bang Arief: Dimana Prabowo Subianto di Tengah Masalah yang Menimpa HRS?

Seperti diketahui, wacana pemerintah impor beras itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

Diungkapkan Mendag Muhammad Lutfi bahwa rencana tersebut dimaksudkan untuk memenuhi stok pangan dalam negeri di Bulog.

Namun, banyak yang menentang dan menolak rencana tersebut karena dianggap bisa merugikan para petani dalam negeri.

Baca Juga: Ditahan di Rutan KPK Gedung Merah Putih, Kasus Suap Edhy Prabowo akan Segera Disidangkan

Sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Polemik Impor Beras, Rocky Gerung: Bukan Masalah Gudang di Bulog, Tapi Gudang Politik", Rocky Gerung pun ikut angkat suara.

"Yang ga ada alternatif adalah perburuan rente dan itu hanya bisa lewat impor beras," ucap Rocky Gerung, Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Tidak hanya itu, Pendiri Setara Institute dan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi itu juga menilai tanggapan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sempat dilontarkan kepada Mendag tidak biasa dan seolah menunjukan sinyal "tukar tambah politik".

Baca Juga: Mabes Polri Siapkan Personel Cadangan Jelang Sidang Offline Habib Rizieq

"Kita harus kepo secara politis, ngapain PDIP bereaksi begitu gempar, padahal sebetulnya kita mesti percaya Bulog yang secara mudah menerangkan 'gudang gue penuh, ngapain impor'," kata Rocky Gerung.

"Tapi, yang paling bagus sebetulnya kita perhatikan opini dari/pendapat komentar menolak dari beberapa kepala daerah, karena itu yang real," " imbuhnya.

Jadi, tambah Rokcy Gerung, kalau kepala daerah bicara itu artinya mereka tahu bahwa stok di daerahnya cukup.

Baca Juga: Bicara Filosofi Kehidupan, Megawati: Saya Merasa Sedih Jika Ada yang Korupsi

"Sehingga, dia mau lindungi petani. Justru kalau PDIP bicara, itu justru semacam sinyal tukar tambah politik," ujarnya.

Dia pun berasumsi bahwa persoalan impor beras sejatinya merupakan masalah "gudang politik" dalam rangka memenuhi modal untuk tiga tahun mendatang, merujuk pada Pilpres 2024.

"Pada akhirnya, orang bikin kalkulasi bahwa soal beras ini bukan masalah gudang yang ada di Bulog atau survei BPS yang memperkirakan bahwa kita akan punya 3 juta ton dan itu berarti kita gak perlu impor," tutur Rokcy Gerung.

Baca Juga: Ditanya Isu Gibran Jadi Gubernur DKI Jakarta, Cak Imin: Pasti Saya Mendukung

"Tapi ini masalah gudang politik yang kosong dalam fraksi partai yang berupaya untuk nabung-ngerampok rente per kilogram, supaya ada modal untuk bermain politik di dalam tiga tahun mendatang. Jadi berupayalah mereka untuk memanfaatkan kartel," tuturnya.

Tidak hanya soal impor beras, dalam perbincangan yang dimoderatori oleh Hersubeno Arief tersebut juga mengkritik partai politik yang berada di lingkup impor beras ini.

"Jadi, kita disiksa sebetulnya untuk melihat seolah-olah ada partai pro rakyat, padahal sebetulnya itu soal pembagian yang nggak beres, itu sebenarnya intinya," ujarnya.

Baca Juga: Preview Pertandingan Grup A Piala Menpora 2021: Arema FC vs Barito Putera

Rocky Gerung menilai bahwa negara ini tidak terurus dan orang-orang di kabinet hanya mementingkan diri sendiri.

Ia juga turut menyoroti soal kepercayaan publik yang kian hari kian berkurang kepada pemerintah.

"Kita merasa bahwa negara ini nggak diurus sebetulnya dan semua orang di dalam kabinet berupaya mengurus pundi-pundi masing-masing. Ini keadaan yang membuat kita gak percaya. Seluruh keterangan istana membuat kita menunda kepercayaan," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Istri Diduga Bunuh Suami, Dihukum Mati Putrinya Sendiri Sebagai Algojo

Dia pun memberikan analisisnya terkait dengan masalah impor beras yang menyebut persolan ini bermuara pada keadilan distribusi dan kartel yang bermain di persoalan impor beras yang sudah lama mengakar.

"Sebetulnya, pikiran utama kita sekarang adalah soal distribusi yang adil. Jadi, political economy analysis menunjukan bahwa permainan kartel ini diem diem sebetulnya. Bukan diam-diam! Tapi, didiamkan oleh presiden karena meman itu bagian dari upaya untuk menambal tabungan politik melalui permainan rente," ungkap Rocky Gerung.

"Jadi, nggak ada lagi yang tersembunyi, yang ada adalah publik menunggu menteri perdagangan konsisten untuk mundur," tutupnya.*** (Sidik Permana/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler