Gatot Nurmantyo Ungkap Sosok yang Tawarinya untuk Ikut Kudeta AHY: Berseragam Demokrat dan Hadir di KLB

16 Maret 2021, 10:40 WIB
Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo ungkap ciri-ciri dari orang yang telah menawarinya dalam kudeta AHY di Demokrat.* /Instagram.com/@nurmantyo_gatot

PR TASIKMALAYA- Setelah pernyataannya ramai menjadi perbincangan ketika mengaku ditawari seseorang untuk ikut mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Demokrat, kini mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmatyo akhirnya membeberkan sosok yang pernah mengajaknya tersebut.

Hal itu diungkapkan Gatot Nurmantyo dalam sebuah wawancara di kanal video berbagi YouTube Bang Arief, bahkan dituturkannya jika mengikuti penggulingan AHY di Demokrat tersebut, ia akan dijanjikan garansi kemenangan.

Pada pernyataan sebelumnya, Gatot Nurmantyo tidak menyebutkan sosok yang menawarinya untuk ikut dalam kudeta Demokrat AHY tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Tak Berniat Jabat 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Alhamdulillah

Akan tetapi, dalam sebuah pernyataan terbaru, meskipun tidak menyebutkan nama, Gatot Nurmantyo mengungkap ciri-ciri dari sosok yang telah menawarinya untuk ikut andil dalam gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat dengan agenda menjatuhkan kekuasaan AHY itu.

Seperti diketahui, pada Jumat, 5 Maret 2021, gelaran KLB Demokrat yang diinisiasi oleh sejumlah kader dan mantan kader Demokrat dilaksanakan dan terpilihlah nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai pimpinan baru Demokrat versi KLB itu.

Sebagaimana diberitakan Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Ternyata Ini Sosok yang Minta Gatot Nurmantyo Mau Ambil Bagian agar AHY Dikudeta dari Demokrat", kini Gatot Nurmantyo membeberkan sosok yang memintanya untuk ikut andil dalam KLB tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Wacana 3 Periode, Presiden Jokowi: Sikap Saya Nggak Berubah, Janganlah Membuat Kegaduhan Baru

"Saya merahasiakan namanya saja karena beliau minta untuk dirahasiakan," ungkap Gatot Nurmantyo.

Namun, dirinya pun membeberkan petunjuk-petunjuk terkait sosok yang dimaksudkannya tersebut.

Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa orang yang mengajaknya tersebut pernah bertemu dengan Moeldoko dan hadir di KLB Sibolangit tepatnya di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat.

Baca Juga: KPK Sebut Ada Kemungkinan Pemanggilan Anies Baswedan, Muannas Alaidid Ucap Setuju: Memang Mesti Dipanggil

Tak hanya itu, orang yang dimaksud Gatot Nurmantyo juga mengenakan seragam Partai Demokrat juga saat menghadiri KLB tersebut.

"Beliau pernah ketemu dengan pak Moeldoko, beliau ada di KLB Sibolangit, hadir di situ menggunakan seragam Demokrat juga," tutur Gatot Nurmantyo.

Namun bagaimana pun juga, Gatot Nurmantyo tetap berkomitmen untuk tidak menyebutkan nama sosok tersebut.

Baca Juga: Anton Medan Ternyata Sudah Persiapkan Makam Pribadi Sejak 16 Tahun Lalu

"Tapi bagaimana pun juga, karena itu komitmen saya, mau dibilang saya apa kek, saya harus berkomitmen," ucap Gatot Nurmantyo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan video kanal YouTube Bang Arief, Senin, 15 Maret 2021.

Walaupun tokoh-tokoh penting KLB Sibolangit seperti Jhoni Allen Marbun dan Max Sopacua menyebut dirinya mengada-ngada, Gatot Nurmantyo tetap bersikukuh tidak mau menyebut nama.

"Saya bilang mau dibilang apa pun juga saya terima saja dengan senang hati kan yang penting jangan sampai komitmen saya itu akan menjadi pengkhianatan terhadap orang yang saya janjikan itu saja, mau dibilang apa terserah aja," tuturnya.

Baca Juga: Tanggapi Tudingan Amien Rais Soal Skenario Presiden 3 Periode, Tjahjo Kumolo: Bapak Jokowi Taat Konstitusional

Gatot Nurmantyo menegaskan mengapa sebelumnya ia merahasiakan identitas yang mengajaknya mengkudeta Partai Demokrat tersebut karena dirinya tidak percaya hal tersebut akan terjadi.

Namun tak disangka di hari yang sama saat dirinya membeberkan pernyataan kontroversial tersebut, KLB diadakan dan KSP Moeldoko benar dijadikan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.

"Karena yang saya sampaikan waktu itu kan belum terjadi dan tidak ada tendensi apa-apa dan saya tidak minta dipercaya atau tidak, terserah aja," ucapnya.

Baca Juga: Sudah Dibuka Mulai 15 Maret 2021, Catat Syarat untuk Mengikuti UTBK SBMPTN 2021

"Ternyata gak lama setelah dialog kita, benar-benar terpilih Pak Moeldoko dan itu kan kita enggak ada rencana, makanya saya protes kan," sambungnya.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo telah mengungkapkan dirinya sempat ditemui seseorang yang mengajaknya untuk mengkudeta AHY dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi...'. Ya saya bilang 'Siapa sih yang enggak mau. Partai dengan 8% kalau enggak salah kan, besar, kan dia mengangkat Presiden, segala macam kaya gitu'. Ada juga yang datang sama saya," ucapnya.

Baca Juga: Bantah Adanya Isu Presiden 3 Periode, Presiden Jokowi Tegas: Tidak Ada Niat, Tidak Juga Berminat

Karena penasaran, Gatot Nurmantyo pun meresponsnya dengan menanyakan bagaimana prosedurnya.

"Datang, 'Wuh menarik juga' saya bilang. Gimana prosesnya? Begini pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan, 'Bapak nanti pasti deh begini, begini'. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu," tuturnya.

Mendengar visi yang dimiliki oleh pihak kudeta, Gatot Nurmantyo lantas mengatakan tidak mudah menurunkan AHY.

Baca Juga: KPI Semangat untuk Awasi Media Online, Ernest Prakasa: Emangnya Sudah Merasa Sukses Mengawasi Media Lama?

Gatot Nurmantyo juga langsung teringat Istana, terlebih lagi SBY pernah memberikan kepercayaan serta amanah kepadanya.

"Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini loh 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu," ucapnya.

"Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan. 'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja Selamat'," sambungnya.***(Ghiffary Zaka/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: bekasi.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler