Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Jokowi: Meluruhlah Amarah, Dendam, dan Rasa Dengki

14 Maret 2021, 12:15 WIB
Presiden Jokowi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat dan harapan pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943.* /Instagram/@jokowi/

PR TASIKMALAYA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943.

Ucapan Hari Raya Nyepi itu disampaikan Jokowu melalui akun Twitter pribadinya @jokowi, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Minggu, 14 Maret 2021.

“Dalam hening dan sepi, kita menyelam ke lubuk hati, merenungkan karunia hidup dari Sang Pencipta,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Program Rumah DP Rp0 Bermasalah, Muannas Alaidid: Keterlaluan, Program Andalan Kampanye Anies Baswedan

Jokowi kemudian mengucapkan harapannya pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943.

“Maka, meluruhlah amarah, dendam, dan rasa dengki, dan kita pun bangkit dengan penuh semangat dan optimisme,” harap Jokowi.

Selain Jokowi, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh umat Hindu di Indonesia untuk menjadikan Hari Raya Nyepi 2021 sebagai momentum untuk memuliakan alam.

Baca Juga: Sindir KPK Tak Berani Selidiki APBD Jakarta, Ferdinand Hutahaean: Lebih Baik Dibubarkan

“Mari berikan jeda sejenak kepada alam agar kembali menata keseimbangan. Kita muliakan alam, maka alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan,” tutur Yaqut Cholil Qoumas seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada Minggu, 14 Maret 2021.

Yaqut Cholil Qoumas berharap, agar umat Hindu dapat menggali makna mendalam selama menjalani Catur Brata penyepian, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, serta Amati Lelanguan.

Amati Geni memiliki makna disaat Nyepi, seluruh umat Hindu tidak diperkenankan menyalakan api atau lampu.

Baca Juga: Soal ‘Rakyat Bisa Marah’ Jika Presiden Menjabat 3 Periode, Sudjiwo Tedjo: Rakyat Sudah Tidak Peduli

Amati Geni merupakan simbol bahwa api identik dengan apa yang terdapat di dalam diri, contohnya kemarahan, iri hati, serta pikiran yang tidak baik.

Selanjutnya Amati Karya. Amati karya memiliki makna, umat Hindu tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di luar rumah termasuk bekerja.

Amati Karya, merupakan etika perayaan Nyepi yang memiliki makna untuk evaluasi diri dalam kaitan dengan karya (kerja).

Baca Juga: Kisruh Dualisme Kubu Partai Demokrat, Nama AHY Muncul di Daftar Calon Presiden 2024

Lalu, merenungkan hasil kerja dalam setahun dan sebelumnya, apakah telah bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Terakhir adalah Amati Lelanguan. Amati Lelanguan bermakna tidak boleh bersenang-senang saat perayaan hari Raya Nyepi.

Makna Amati Lelanguan bertujuan untuk melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi.

Baca Juga: Disebut Sindir Ruhut Sitompul Soal ‘Anjing Penjaga’, Teddy Gusnaidi: Tidak Dong

“Temukan indahnya cahaya teduh sang diri dalam gelap dan hening menjalani Catur Brata penyepian, semoga menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara,” tutur Yaqut Cholil Qoumas.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA Twitter @Jokowi

Tags

Terkini

Terpopuler