Oposisi Kekuatan PKS dan Demokrat Hanya 15 Persen, Saiful Mujani: Terkecil Sejak SBY

13 Maret 2021, 12:01 WIB
Saiful Mujani menyebut opsisi kekuatan PKS dan Demokrat mengecil, hanya sekitar 15 pesen. Hal itu berpengaruh dalam kesimbangan demokrasi.* /Instagram @saiful_mujani

PR TASIKMALAYA – Direktur Eksekutif SMRC Saiful Mujani mengatakan, kekuatan oposisi pada periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat kecil.

Menurut Saiful Mujani, PKS dan Partai Demokrat yang saat ini menjadi oposisi pemerintahan, hanya memiliki kekuatan di DPR sebesar 15 persen.

Saiful Mujani mengungkapkan bahwa kekuatan tersebut merupakan yang terkecil sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Sempat Beri Pesan, Almarhum Paman AHY ke Moeldoko: Kalau Tidak Bisa Memberi, Jangan Pernah Mengambil

Hal itu disampaikan Saiful Mujani melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Sabtu, 13 Maret 2021.

“Kekuatan PKS dan Demokrat di DPR hanya sekitar 15 persen,” cuit Saiful Mujani, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @saiful_mujani.

“Ini merupakan jumlah yang paling kecil sejak Presiden SBY,” sambungnya.

Baca Juga: Ancam Oknum yang Potong BST 2021, Ahmad Riza: Kita Akan Beri Sanksi Berat

Baca Juga: Konsolidasi Fraksi Demokrat, Jansen Sitindaon: Semoga Fakta Ini Lengakapi Informasi Presiden Ambil Keputusan

Tetapi, Saiful Mujani menuturkan bahwa kekuatan oposisi tersebut sekarang tengah terancam menjadi lebih kecil.

Pasalnya, Partai Demokrat tengah didera kasus pengambilalihan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) oleh KSP Moeldoko dan sejumlah mantan kader Demokrat.

Tentunya, menurut Saiful Mujani, apabila upaya Moeldoko dan teman-temannya berhasil, maka kekuatan Oposisi di DPR kemungkinan akan semakin kecil.

Baca Juga: Diduga Rasisme, Kapolres Malang Kombes Pol Leonardus Simarmata Dilaporkan Mahasiswa Papua

“Sekarang KSP Moeldoko ditetapkan jadi Ketua Demokrat lewat KLB di Sumut (Sumatera Utara).

"Bila hasil KLB ini diterima pemerintah dan menang di pengadilan kalau AHY menggugat bisa dipastikan Demokrat juga bergabung dengan pemerintah,” tulis Saiful Mujani.

“Maka tinggal ada PKS sebagai oposisi. Kekuatannya sekitar 8 persen saja,” sambungnya.

Baca Juga: Tanggapi Cerita Masa Lalu Yahya Waloni, Ferdinand Hutahaean Tulis Pernyataan Menohok

Bila hal itu terjadi, Saiful Mujani menilai bahwa kekuatan PKS yang hanya 8 persen saja tidak akan memberikan pengaruh.

Oleh karena itu, menurutnya, tugas oposisi untuk melakukan check and balances akan hilang dari sistem demokrasi Indonesia.

“Bila tinggal 8 persen oposisi maka check and balances bisa dikatakan hilang dalam demokrasi kita,” ungkap Saiful Mujani.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu, 13 Maret 2021: Karir Virgo, Libra, Scorpio, Akan Memuaskan

“Dan demokrasi demikian sebenarnya bukan demokrasi. Setidaknya demokrasi yang lemah," tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @saiful_mujani

Tags

Terkini

Terpopuler