Pelanggaran Prokes Kerumunan di NTT dan Petamburan Dibandingkan, dr. Tirta: Bilang Saja Tidak Suka Presiden

27 Februari 2021, 06:20 WIB
Dokter Tirta /Instagram @dr.tirta/

PR TASIKMALAYA - Relawan Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi turut menanggapi ramainya yang membandingkan kasus kerumuanan dan pelangaran protokol kesehatan.

dr. Tirta lantas menyindir pihak yang membandingkan kerumuanan kunjungan kerja Presiden Jokowi di NTT dan kasus kerumunan HRS di Petamburan.  

dr. Tirta menunjukkan ekspresi geramnya dan mengungkapkan bahwa jangan karena benci perintahan Jokowi, lalu kemudian mencari celah kesalahan di aspek protokol kesehatan untuk menyerang rezim. 

Baca Juga: Bicara Soal Media Sosial, Henry Subiakto: Dunia Cyber Jangan Sampai Jadi Tempat Sampah Informasi

Hal tersebut diungkapkan dr. Tirta  melalui akun Instagram pribadinya pada Jumat, 26 Februari 2021. 

"Kalo lu benci rezim tidak usah bawa-bawa celah protokol," kata dr. Tirta seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instargram @dr.tirta pada Jumat, 26 Februari 2021. 

Tak hanya itu, dr. Tirta juga turut menyinggung pihak yang disebutnya ‘ngeles’ karena banyaknya pihak yang tidak suka dengan Jokowi.

Baca Juga: Bantah Pembelaan Istana, Ujang Komarudin: Jokowi Lambaikan Tangan Panggil Kerumunan

Ia menyinggung pihak tersebut yang kemudian membahas dan membandingkan kasus tersebut dengan pelanggaran HRS beberapa waktu lalu.

"Banding-bandikan kasus HRS dengan presiden, Bilang aja lu ga suka presiden. Pake acara ngeles sana sini," ujarnya. 

dr.Tirta menilai, kejadian kerumunan di NTT merupakan salah protokoler, sehingga ia membantah bahwa hal tersebut merupakan kesalahan Presiden.

Baca Juga: Jokowi Timbulkan Kerumunan di NTT, Ujang Komarudin: Apa Bedanya dengan HRS yang Didenda?

Baca Juga: Disdukcapil Bekasi Kerahkan Pelayanan Keliling, Cetak Ulang Dokumen Kependudukan Bagi Warga Terdampak Banjir

"Bawa-bawa protokol, Riding the wave mulu ah, yang salah protokolernya yang disalahin presidennya," tuturnya. 

Dalam unggahan tersebut, dr. Tirta juga mengungkapkan kekesalannya karena banyak pihak yang menyamakan kasus tersebut dengan kasus kerumunan HRS di Petamburan.

"Gimana sih, Nyama-nyamain kasus pula," ujarnya menambahkan. 

Baca Juga: Singgung Revisi UU ITE dan Akun Anonim, Henry Subiakto: Ada yang Ingin Syiar Kebencian dan Permusuhan SARA

dr.Tirta juga menyampaikan pernyataan bernada sindiran yang menyebut bahwa ada pihak yang kalah dalam mengomentari isu tersebut.

“Tenang, Gue ga limit komen, Ngopi dulu skuy, Kalah roasting ama tukang cuci sepatu Yaaaah. Gimane sih," pungkasnya. 

Untuk diketahui, kunjungan kerja Presiden Jokowi ke NTT telah menimbulkan kerumunan yang menunjukkan adanya pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Anwar Abbas soal Kerumunan Jokowi, Teddy Gusnaidi: Padahal Berbeda dengan Kasus HRS

Selain menimbulkan kerumunan, banyak pihak yang menyorot kasus tersebut juga menyebut bahwa banyak orang yang terlihat tidak menggunakan masker.

Hebohnya silang pendapat dan isu pelanggaran protokol kesehatan tersebut kian memanas setelah Video kerumunan tersebut tersebar meluas di media sosial hingga viral.

Dalam video viral tersebut, terlihat Presiden Jokowi melambaikan tangan lewat sunroof mobil hitam.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @dr.tirta

Tags

Terkini

Terpopuler