PR TASIKMALAYA – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta Presiden Jokowi untuk memberantas buzzer jika pemerintah minta dikritik.
Salah satu pihak yang memberikan kritikan atas tindakan Mardani Ali Sera tersebut adalah mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean merasa heran dengan permintaan Mardani Ali Sera kepada Presiden Jokowi.
Baca Juga: Soroti Pernikahan Anak di Bawah Umur, Lukman Hakim: Hal ini Harus Dicegah!
Sebab, Ferdinand Hutahaean menilai bahwa Mardani Ali Sera termasuk orang yang memiliki riwayat panjang dan sering mengkritik Presiden Jokowi.
Kini, Mardani Ali Sera seolah takut pada buzzer, hingga Ferdinand Hutahaean menelisik alasan sang politisi.
Pertanyaan ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu 10 Februari 2021.
Baca Juga: Partai Nasdem Usul Definisi Kata ‘Perempuan’ Diganti dari KBBI, Ada Apa?
“Bung @MardaniAliSera apa tidak malu ngomong begini?” tulis Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.
“Mardani Alisera ini adalah salah satu manusia yang paling panjang daftar kritiknya kepada pemerintah dan kepada Jokowi,” tambahnya.
Politisi asal Sumatera Utara ini menyoroti Mardani Ali Sera yang sering memberikan kritik Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ngaku Siap Dikritik, Yan A Harahap: Tapi Tindakannya Malah Kontradiktif
“Tapi dia membangun opini seolah dia pun tak pernah mengkritik karena takut pada buzzer,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Semakin Giat Suarakan Perdamaian, Fahri Hamzah: Tolonglah Saudaramu yang Berbuat Zalim!
Mardani Ali Sera sebelumnya dalam cuitan Twitter @MardaniAliSera pada Selasa, 9 Februari 2021.
“Itu kanker yang harus diberantas. Merusak ruang publik dan justru membuat persepsi publik pada Pak @jokowi jadi buruk,” kata Mardani Ali Sera.
“Mestinya Pak Jokowi membaca beberapa hasil survei yang menyatakan masyarakat kian takut memberi pendapat. Indeks demokrasi Indonesia tahun ini pun turun,” tambahnya.
***