Tanggapi Soal Kudeta yang Terjadi di Myanmar, Fadli Zon: Mencoreng Citra Demokrasi ASEAN

3 Februari 2021, 11:15 WIB
Fadli Zon menanggapi perihal kudeta yang terjadi di Negara Myanmar.* //Instagram.com/Fadli Zon

PR TASIKMALAYA - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon akhirnya buka suara menanggapi isu kudeta yang terjadi di Negara Myanmar.

Dalam cuitan di akun Twitter @fadlizon miliknya pada Selasa 2 Februari 2021, Fadli Zon membuat sebuah utas yang berisi pandangan serta tanggapannya soal isu kudeta di Myanmar.

Kudeta Myanmar telah mencoreng citra demokrasi ASEAN dan mengancam penyelesaian kasus Rohingya,” tulis Fadli Zon, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Baca Juga: Isu Kudeta AHY, Deputi Partai Demokrat Tanggapi Teddy Gusnaidi: Sekolah Kursus Saja Drop Out!

Dalam utas tersebut, Fadli Zon juga memberikan gambaran soal isu penangkapan beberapa tokoh dan pejabat negara yang dilakukan oleh pihak militer pada 1 Februari 2021 dini hari.

Seperti diketahui, sejumlah pemimpin sipil Myanmar, seperti Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, beserta sejumlah pejabat negara dan tokoh politik lainnya, telah ditangkapi dan ditahan oleh pihak militer pada dini hari kemarin,” terang Fadli Zon.

Lantas, Fadli Zon menyebut bahwa kejadian dan penangkapan sejumlah tokoh politik dan pejabat negara menunjukkan adanya kemunduran demokrasi di Negara Pagoda Emas tersebut.

Baca Juga: Pesan Syahrial Nasution untuk Moeldoko soal Isu Kudeta AHY: Jangan Jadi Beban Negara dan Presiden!

Tak tanggung-tanggung, Fadli Zon bahkan menyebut bahwa kejadian tersebut juga dapat memberikan dampak terhadap persepsi dunia terutama terkait isu dan praktik demokrasi di ASEAN.

Saya menilai kudeta di Negeri Pagoda Emas itu sebagai kemunduran demokrasi. BKSAP (Badan Kerjasama Antar-Parlemen) @bksapdpr Kejadian itu bukan hanya kemunduran bagi proses demokrasi Myanmar, tapi juga bisa mempengaruhi persepsi dunia terhadap praktik demokrasi di ASEAN,” bebernya.

Sehingga, Fadli Zon berharap pihak-pihak yang terlibat dalam perseturuan tersebut untuk segera menyelesaikan persoalan dengan menggunakan pendekatan hukum dan konsitusi bukan pendekatan militer.

Baca Juga: Sartono Hutomo: Kader Demokrat Sibuk Kerja untuk Rakyat, Kader Kaleng-kaleng Sibuk Mau KLB dan Mau Jual Partai

Saya berharap pihak-pihak yang berseteru menggunakan penyelesaian hukum dan konstitusi, bukan pendekatan militer,” imbuhnya.

***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler