Singgung Pihak yang Angkat Isu SARA, Teddy Gusnaidi: Isu Agama Belum Berhasil, Mereka Masuk Isu Suku dan Ras

31 Januari 2021, 13:50 WIB
Teddy Gusnaidi Dewan pakar PKPI // / instagram.com // @teddygusnaidi

PR TASIKMALAYA – Teddy Gusnaidi politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menilai bahwa isu soal suku dan ras yang tengah mencuat saat ini merupakan langkah untuk “menggoyahkan” persatuan Indonesia terpecah.

Teddy Gusnaidi menilai mereka mengangkat isu SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan) sebagai upaya menyerang dengan isu pembiaran oleh negara.

Secara tegas Teddy Gusnaidi juga menilai bahwa mereka belum berhasil dengan isu agama, mereka masuk dengan isu suku dan ras.

Baca Juga: Mahfud MD: Indonesia Patut Bersyukur Mempunyai NU, Ormas yang Menyebarkan Islam yang Ramah

Hal ini disampaikan Teddy Gusnaidi dalam cuitan Twitter @TeddyGusnaidi pada, Minggu , 31 Januari 2021.

Isu agama dianggap belum berhasil, maka mereka masuk pada isu suku dan ras,” tulis akun Twitter @TeddyGusnaidi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Selain atas nama ketidakadilan, mereka juga akan menyerang negara ini dengan isu membiarkan pelanggaran Suku dan Ras agar mendapatkan dukungan luas untuk merusak negara dan bangsa ini,” tambahnya.

Baca Juga: Senada dengan Muannas Alaidid, Ferdinand Hutahaean: Permadi Arya Belum Tentu Bersalah

Selain itu Teddy juga menyinggung pihak yang mendesak aparat hukum untuk menindang Permadi Arya.

Dewan pakar PKPI ini menilai bahwa pelapor memiliki data yang lemah, hal tersebut yang memang mereka harapkan sehingga sulit untuk diproses hukum.

Sehingga menjadikan senjata dengan membentuk isu dan opini bahwa negara tidak adil.

“Kelompok sebelah tau sangat kecil kemungkinan Permadi Arya dipidana,” kata Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Sentil Jokowi Soal Vaksinasi Massal, Yan Harahap: Ini Namanya Nafsu Besar, Tenaga Kurang!

Karena data yang melapor lemah, & memang itu yang mereka harapkan, sehingga meraka bisa mendapatkan tiket untuk menyerang negara ini dengan membuat kerusuhan atas nama ketidakadilan,” tambahnya.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler