Sebutkan Tiga Musuh Besar Para Pejabat, Emil Salim: Harta, Wanita, dan Tahta

16 Desember 2020, 10:55 WIB
Emil Salim. /Twitter/@emilsalim2010

PR TASIKMALAYA – Emil Salim merupakan mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia ke-1.

Emil Salim, menduduki jabatan tersebut selama 15 tahun tepatnya dari tahun 1978-1993. Sebelumnya, Emil Salim merupakan Menteri Perhubungan Indonesia ke-25 selama 5 tahun, tepatnya dari tahun 1973-1978.

Selain itu, Emil Salim mengawali karir politiknya sebagai menteri tahun 1971 dan menjabat sebagai Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara Indonesia ke-2. Emil Salim menjabat posisi tersebut hingga tahun 1973.

Baca Juga: Ingatkan agar Tidak Korupsi Anggaran Kemenkes, Terawan: Tidak Baik, Tidak Menjadi Berkah

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden, Emil Salim menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-3. Jabatan tersebut, diduduki Emil Salim selama empat tahun, yaitu dari tahun 2010-2014.

Sebelum menjadi menteri, Emil Salim merupakan tim penasihat Ekonomi Presiden tahun 1966. Selanjutnya, tahun 1967-1969 Emil Salim menjabat sebagai anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja.

Selanjutnya, tahun 1967-1969 Emil Salim menduduki jabatan sebagai anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi. Setelah itu, Emil salim menjadi Deputi Bappenas tahun 1968-1971.

Emil Salim selain dikenal dengan ahli ekonomi, namun juga dikenal sebagai tokoh lingkungan internasional. Bahkan Emil Salim mendapatkan penghargaan sebagai The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF).

Baca Juga: Aa Gym Minta Jokowi Disuntik Vaksin Terlebih Dahulu, Ferdinand: Tak Perlu Tuan Meminta Seperi Itu

Tahun 2006, Emil Salim mendapatkan penghargaan Blue Planet Prize dari The Asahi Glass Foundation.

Rabu, 16 Desember 2020 Emil Salim mengenang ucapan mantan Presiden Soeharto ketika permulaan jabatan.

Ungkapan tersebut Emil tuangkan dalam cuitan akun Twitter pribadinya. Emil mengatakan, di awal masa jabatan Presiden Soeharto berbicara kepada masing-masing menteri terkait tugas yang perlu di laksanakan.

Menariknya, di akhir pembicaraan tersebut Presiden Soeharto berpesan bahwasannya musuh besar pejabat ada tiga yaitu: harta, wanita, dan tahta.

Tangkpan layr Unggahan Emil Salim. /@emilsalim2010

Baca Juga: Masuk Daftar 100 Selebriti Asia-Pasifik Berpengaruh di 2020, Berikut Sejumlah Fakta Tentang Raisa

“Pada permulaan jabatan, Presiden Soeharto bicara dgn masing2 Menteri menjelaskan detail tugas yg perlu di laksanakan dgn pesan penutup agar sang pejabat mampu tundukkan dalam diri masing2 musuh besar pejabat: Harta, Wanita dan Takhta,” tulisnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @emilsalim2010

Tags

Terkini

Terpopuler