Bobby dan Gibran Diprediksi Menang Pilkada, Peneliti: Dinasti dan Nepotisme akan Jadi Hal Normal

9 Desember 2020, 20:00 WIB
Putra dan Menantu Presiden Jokowi. Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Bobby Nasution (kanan). //Instagram/@gibran_rakabuming @bobbynst/

PR TASIKMALAYA – Isu soal dinasti politik tengah menjadi perbincangan hangat saat ini. 

Terlebih saat anggota keluarga Presiden Joko Widodo mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah pada Rabu, 9 Desember 2020.

Gibran Rakabuming yang merupakan anak laki-laki tertua Jokowi, mencalonkan diri sebagai Walikota Solo. Bahkan jabatan tersebut sama dengan jabatan di mana Jokowi mulai berkarir di dunia politik tahun 2005 lalu.

Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Rakyat, Bareskrim Polri Selamatkan Triliunan Uang Negara dari Tindak Korupsi

Sementara itu, Bobby Nasution yang merupakan menantu laki-laki Jokowi mencalonkan diri menjadi Wali Kota di Medan.

Rabu, 9 Desember 2020 masyarakat Indonesia yang berjumlah lebih dari 105 juta orang memilih kepala daerah di sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Hasil akhir Pilkada, akan diumumkan sebelum 15 Desember mendatang, meski perhitungan tidak resmi diperkirakan akan ke luar beberapa jam setelah pemilihan suara ditutup.

Meski Gibran dan Bobby merupakan pendatang baru, namun mereka mendapat dukungan dari partai terbesar yaitu Partai Demokrasi Perjuangan atau PDIP, yang merupakan partai pengusung Jokowi.

Baca Juga: Hasil Hitung Cepat Terkini, Pasangan Iwan–Iip alias ‘WANI’ di Kabupaten Tasikmalaya Terpantau Unggul

“Jika mereka hanya warga negara atau politisi biasa, mereka tidak akan mendapatkan tiket itu dengan mudah,” ujar Mudhoffir selaku peneliti postdoctoral di University of Melbourne Asia Institute seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Strait Times yang dikutip Rabu, 9 Desember 2020.

Lebih lanjut Mudhoffir menambahkan, dinasti politik keluarga Jokowi dalam perebutan kekuasaan dan sumber daya akan sama atau memburuk menjadi dinasti nepotisme di Indonesia.

“Keluarga Jokowi akan bergabung dengan klub dinasti politik lain yang ada dalam perebutan kekuasaan dan sumber daya. Politik Indonesia akan tetap sama, atau bahkan memburuk karena dinasti dan nepotisme akan menjadi suatu hal normal yang baru,” pungkasnya.

Berdasarkan analisis yang diberikan oleh analisis politik di Pusat Kajian Strategis dan Internasional Arya Fernandes, Gibran kemungkinan akan memenangkan pemilihan dengan mudah dibandingkan dengan lawannya.

Baca Juga: Bantah Pernyataan Indonesia, Produsen Sinovac: Vaksin ini Belum Tentu Efektif Lindungi Diri

Namun berbeda dengan Bobby, Arya menganalisis Bobby akan menghadapi pertempuran yang lebih keras untuk merebut kursi wali kota Medan.

Pasalnya, selama dua periode pemilihan presiden berturut-turut, Jokowi mengalami kekalahan suara pemilihan presiden di Medan.

Citra Jokowi sebagai rakyat biasa, telah melahirkan dukungan yang besar. Bahkan, citra yang dimiliki Jokowi akan membantunya untuk menghindari reaksi publik yang membiarkan putra dan menantunya untuk maju di tangga politik.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler