PR TASIKMALAYA - Calon Presiden Reublik Indonesia untuk Pilpres 2024 sudah banyak diperbincangkan, bahkan dari mulai saat ini.
Berbagai survei memperlihatkan beberapa calon yang memungkinkan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
Salah satu yang eksis di deretan tiggi survei elektabilitas Pilpres 2024, salah satunya yakni Gubernrun Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Diduga Terlibat Korupsi Kasus Ekspor Lobster, Adik Prabowo: Tak Rela Anak Saya Korban Fitnah Jahat
Ganjar terus menaikkan poularitasya melalui keaktifannya di dunia maya seperti media sosial Youtube, Twitter, dan lain-lain.
Namun, beberapa saat lalu, PDIP yang diprakarsai oleh Megawati Soekarno Putri dinilai tak akan mengusung Ganjar Pranowo.
Ia dinilai memiliki strategi lain dengan mengajukan calon lain untuk Pilpres 2024.
"Ada skenario megawati tidak akan mengajukan Ganjar Pranowo, tapi memasangkan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto," ungkap Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun di Youtubenya, Kamis 26 November 2020.
Baca Juga: Sebut Edhy Prabowo sebagai Anak Angkat dari Selokan, Prabowo: Saya Sangat Kecewa dengan Balasannya
Dalam hal ini, Refly juga menyebut bahwa untuk mengatasinya, Ganjar harus bisa berada di posisi teratas survei lembaga yang anti mainstream.
"Yang paling penting adalah Ganjar bisa masuk di paling tidak urutan dua besar," ujarnya, di Yotube yang diunggah ada 4 Desmber 2020.
Ia mengatakan bahwa Megawati tidak mungkin tidak mencalonkan Ganjar Panowo jika Gubernur DKI Jawa Tengah itu berada di posisi paling atas survei eletabilitas Pilpres 2024.
Apalagi jika Puan Maharani tidak masuk deretan terasas survei, maka Ganjar bisa mudah diusung oleh Megawati
Baca Juga: Pelaporannya oleh Putri JK Dibahas Refly Harun, Ferdinand Hutahaean: Malu sama Tiang Listrik!
"Tapi masalahnya, bagaimana jika tidak nomor satu, Nah ini yang reatif agak sulit," tuturnya.
Ia mengatakan jika survei teratas ditempati leh Prabwo Subianto, tidak menuput kemungkinan wakilnya akan diisi oleh Puan Maharani.
Refly juga menyatakan bahwa walaupun Ganjar dan Megawati satu partai, namun mereka belum tentu dekat.***