Berfokus untuk Para Pendidik, LDII Resmi Rilis Platform Pembelajaran Guna Bentuk Karakter Anak

25 November 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi siswa. //pixabay.com//stokpic

PR TASIKMALAYA – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) resmi merilis e-learning pondokkarakter.com secara daring di Jakarta, 24 November 2020.

LDII merilis platform pembelajaran yang berfokus pada pembangunan karakter profesional religius.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Rabu 25 November 2020 dari ldii.or.id, Ketua Umum DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc., mengatakan bahwa platform ini menyasar pada subjek pendidik bukan pada objek (siswa), dan merupakan kontribusi LDII untuk bangsa.

Baca Juga: Daftar Kekayaan Edhy Prabowo, Mulai dari Tanah dan Bangunan 11 Hektar hingga Sepeda Rp65 Juta

“Pondokkarakter.com merupakan kontribusi LDII untuk bangsa, yang menyasar kepada subjek pendidikan bukan pada objek atau siswa,” kata Chriswanto.

Acara peluncuran tersebut diikuti oleh 514 studio mini dan sekira 2.000 orang peserta.

Dalam acara peluncuran pondokkarakter.com tersebut, dibuka pula enam seminar secara bersamaan yang membahas mengenai fungsi guru, pamong, tenaga pendidikan, kepala sekolah, orangtua, dan pengelola yayasan dalam membangun karakter.

Baca Juga: Kompilasi Potongan Video Ceramahnya Disebarluaskan, Gus Miftah Undang Ustaz Maaher ke Pengajiannya

Pondokkarakter.com merupakan digitalisasi bidang pendidikan dari delapan bidang pengabdian LDII yang terdiri dari:

Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Energi Terbarukan, Kesehatan, Ekonomi Syariah, Pertanian dan Lingkungan Hidup, dan Teknologi.

“Kami berusaha memadukan kebangsaan, dan religiusitas dalam pendidikankarakter.com. Bedanya, selain fokus kepada pembentukan karakter, platform e-pendidikan ini menyasar kepada subjek atau penyelenggara pendidikan bukan kepada siswa atau anak,” kata Chriswanto.

Peluncuran pondokkarakter.com juga dihadiri oleh konsultan senior Dr. Ir. H. Nugroho Ananto, M.Eng., MM., dari SINERGI Consulting.

Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional, Nadiem Makarim: Guru Jadi Pewaris Para Pejuang yang Tak Mau Menyerah

Ia mengatakan karakter itu merepresentasikan perilaku yang diterima masyarakat, serta bagian dari nilai moral.

“Pada umumnya karakter merepresentasikan perilaku yang diterima masyarakat, seperti kejujuran, penghargaan, dan tanggung jawab. Hal tersebut merupakan bagian dari nilai moral,” kata Nugroho.

“Artinya wilayah pendidikan karakter ini luas tak dibatasi kelas, sebagaimana pendidikan ilmu pengetahuan yang membentuk kognisi,” tambahnya.

Salah satu narasumber lainya ialah DR. Ir. H. Okder Pendrian, MM.,, Chief Human Capital Bakrie Brothers, mengatakan bahwa karakter dalam mata perusahaan menjadi hal utama, salah satunya kejujuran.

Baca Juga: Sempat Berselisih dengan Edhy Prabowo Soal Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Penting Melindunginya

“Karakter dan kompetensi menjadi bagian utama dalam pertimbangan penerimaan karyawan. Dengan dua hal tersebut, seseorang bisa diterima dan dikembangkan hingga kelak menjadi seorang business leader,” tambahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: LDII

Tags

Terkini

Terpopuler