Network
PR TASIKMALAYA – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu dini hari, 24 November 2020.
Penangkapan Edhy terjadi di Bandara Soekarno –Hatta, tepat setelah Edhy Prabowo pulang dari Amerika Serikat.
Bukan hanya Edhy, namun juga pihak KPK menangkap istri Edhy Prabowo Iis Rosita Dewi.
Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional, Nadiem Makarim: Guru Jadi Pewaris Para Pejuang yang Tak Mau Menyerah
Namun, pihak KPK belum menjelaskan secara detail apa bentuk keterlibatan istri Edhy dalam kasus penangkapan tersebut.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri penangkapan Edhy Prabowo terkait dengan izin ekspor baby lobster.
“Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster,” ujar Firli Rabu 25 November 2020 seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Baca Juga: Imbau Masyarakat Mampu Bayar Vaksin Covid-19 Sendiri, Erick Thohir: Seyogyanya Bantu Pemerintah
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dikeluarkan oleh KPK pada 31 Maret 2020, total kekayaan Edhy Prabowo mencapai Rp7.422.286.613.
