Antisipasi Lonjakan Kembali Klaster Pesantren di Tasikmalaya, Dinkes Pulangkan Santri yang Sehat

- 7 Oktober 2020, 17:00 WIB
ilustrasi pesantren
ilustrasi pesantren /Pikiran-rakyat.com

PR TASIKMALAYA – Sempat dihebohkan dengan berita terjadinya klaster di beberapa Pesantren di Tasikmalaya, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya terus melakukan penelusuran di lingkungan tersebut.

Sebelumnya, terdapat sekira 110 orang di salah satu lingkungan pesantren di Tasikmalaya yang telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. 

Bahkan pada 6 Oktober 2020 lalu, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga mencatat terdapat satu kasus baru dari pesantren lain di Kecamatan Kawalu.

Baca Juga: Diduga Terlibat Korupsi, Mantan Dirut BTN Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Kejaksaan Agung

Uus Supangat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengambil langkah untuk penanganan klaster pesantren tersebut.

Para pasien positif dengan gejala sedang hingga berat, akan dibawa untuk dilakukan isolasi di Rumah Sakit.

Pasien dengan gejala yang ringan akan diisolasi di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Siliwangi (Unsil).

Sedangkan pasien tanpa gejala akan diisolasi di lingkungan pesantren, mengingat tempat isolasi yang kurang memadai.

Baca Juga: Maskot Arsenal Dipecat, Mesut Ozil Tawarkan Pembayaran Penuh Gaji Sang Gunnersaurus  

"Bahkan untuk santri yang telah dipastikan sehat dan negatif Covid-19 di pesantren yang menjadi klaster, akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing," ujarnya Rabu 7 Oktober 2020.

Uus juga menambahkan mengenai kebijakan dalam kegiatan belajar mengajar di lingkungan pesantren yang menjadi klaster atau terdapat kasus positif covid-19 akan dihentikan sementara.

Sedangkan untuk pesantren yang belum ditemukan adanya kasus tersebut diimbau untuk melakukan penerapan protokol kesehatan dengan lebih ketat.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Mogok Buruh Soal UU Cipta Kerja, Ida Fauziyah: Tolong Lihat dan Baca Kembali Aturannya

Selanjutnya mengenai pemulangan seluruh santri Kota Tasikmalaya, Uus mengatakan perlu melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan Gugus Tugas perihal kondisi terkini dari pesantren, karena pengambilan keputusan akan dilakukan oleh Gugus Tugas.

Kebijakan tersebut juga akan berlaku pada pesantren lain, jika ternyata ditemukan kasus positif.

Uus berharap tidak ada penambahan lagi mengingat keterbatasan fasilitas seperti ruang isolasi yang terbatas.

Uus juga memastikan bahwa hanya pasien tanpa gejala saja yang akan diisolasi di lingkungan pesantren.

Baca Juga: Patut Dicoba! 5 Buah Ini Ampuh Jaga Imunitas Tubuh

Selain itu, Pasien yang diisolasi di pesantren juga akan dipastikan kondisinya baik-baik saja, tidak ada keluhan, ataupun memiliki riwayat penyakit bawaan.

Para tenaga kesehatan juga telah dikerahkan untuk secara rutin mengunjungi dan memantau perkembangan pasien yang diisolasi di pesantren tersebut.

Dinas Kesehatan juga akan mengatur ruang isolasi dengan baik agar pasien tidak dapat berinteraksi dengan warga pesantren lainnya.*** (Resti Zamiatunisa)

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x