Baca Juga: Usulan Tambahan Anggaran 5 Miliar Tidak Disanggupi Pemkab, KPU Terus Berupaya Dapatkan Solusi
Usep juga memaklumi, pembatalan pemberangkatan haji pada 2020 memang membuat sebagian pihak kecewa. Namun, ia menyebut banyak manfaat yang bisa diambil dari adanya pembatalan tersebut.
Karena kata dua, kalaupun tahun ini calon haji tetap diberangkatkan, ada konsekuensi yang akan dilakukan, salah satunya kuota jemaah akan dipangkas sebesar 50 persen agar tetap aman selama perjalanan menuju tanah suci.
Selain itu kata dia, pernah muncul opsi hanya calhaj yang berusia di bawah 55 tahun yang diperkenankan berangkat ke Arab Saudi.
Baca Juga: New Normal Mulai Diberlakukan di Tasikmalaya, Polisi Jaga Kerumunan Massa
"Misalnya suami-istri, suaminya 56 tahun dan istrinya 54 tahun, berangkatnya pisah. Kalau jadi seperti itu kan justru jadi ramai," kata dia.
Tak hanya itu, skema karantina juga telah disiapkan untuk calhaj yang akan berangkat ke tanah suci.
Artinya, sebelum berangkat, calhaj harus melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari lalu melalui karantina serupa setelah sampai di Arab Saudi, dan melakukan karantina lagi setelah pulang dari ibadah haji.
Baca Juga: Protes AS Berubah Menjadi Kekerasan, Joe Biden Berhati-hati dalam Bertindak
Karena itu, Usep menilai, pembatalan ibadah haji ini merupakan keputusan yang terbaik.