Baca Juga: Tak Hanya Manusia, FDA Sebut Anjing dan Kucing Harus Berlatih Jarak Sosial di Tengah Pandemi
Aksi inipun mampu mengidentifikasi dan meminimalisir tindak pidana peredaran uang palsu di Kabupaten Tasikmalaya, apalagi menjelang Idulfitri.
"Kami sudah diminta uji analisis tingkat keaslian dari barang bukti yang ada. Dan hasil analisis yang kita lakukan dari barang bukti pecahan uang memang tidak memiliki keaslian uang rupiah," jelas Heru.
Dari tingkat kualitas hasil cetak uang tersebut, dikatakan Heru, tidak mengcover security sistem yang ada. Seperti sistem cetak timbul, logo bank indonesia tidak saling mengisi, begitu pun dari kertas yang dipergunakan merupakan kertas biasa.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Mars Bukan Planet Mati, Terbukti Aktif Secara Vulkanik dan Geologis
Heru pun mengaku prihatin, dalam situasi masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti ini, masih ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dengan membuat, menyimpan dan mengedarkan uang palsu.
***