Setelah direkap per wilayah, ternyata jumlahnya membengkak. TKSK langsung bergerak ke setiap e-warung guna melakukan crosscheck kebenaran.
Ternyata hasilnya memang benar, banyak terjadi kekosongan saldo bantuan yang akhirnya mengakibatkan bantuan pun tidak bisa diambil.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Mars Bukan Planet Mati, Terbukti Aktif Secara Vulkanik dan Geologis
Pihaknya juga menemukan fakta, jika masalah ini terjadi secara terus terulang setiap bulannya.
"Bahkan ada KPM yang sama sekali belum pernah bisa mencairkan bantuan sejak program ini digulirkan dan ia memegang kartu ATM. Sudah ada setahun," terang Koko.
Koko menjelaskan, 33 ribu KPM yang saldonya kosong ini merupakan bagian dari 120 ribu lebih keseluruhan KPM penerima BPNT di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: Berusia 113 Tahun, Wanita Ini Jadi Manusia Tertua yang Sembuh dari Virus Corona
Pihaknya telah berulang kali mengoreksi kepada pihak bank BRI, guna menindaklanjutu persoalan ini untuk segera dilakukan perbaikan.
Akan tetapi sangat disayangkan, persoalan seolah terus dibiarkan dan hingga kini tanpa ada perbaikan.
Untuk penyebabnya, Koko mengaku tidak bisa menjelaskan lebih rinci. Pasalnya itu semua bersifat teknis dan ada di wilayah kewenangan bank.