Persedian Alat Rapid Test Minim, ODP di Kabupaten Tasikmalaya Terus Bertambah

- 11 April 2020, 17:35 WIB
KETERSEDIAAN alat rapid test di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya sangat terbatas.*
KETERSEDIAAN alat rapid test di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya sangat terbatas.* //Aris MF

PIKIRAN RAKYAT - Meski jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) terkait Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya setiap harinya terus bertambah, akan tetapi ketersediaan alat rapid test di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya sangat terbatas.

Saat ini Pemkab Tasikmalaya hanya mendapat alokasi 200 buah saja. 20 buah disalurkan ke Rumah Sakit Umum Daerah SMC, sementara sisanya disalurkan ke 40 Puskesmas.

Dari data Gugus Covid 19 Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu, 11 April 2020 mencatat, jumlah ODP kini telah mencapai 1.056 orang. Dengan rincian 804 masih dalam pemantauan sementara sisanya 252 orang sudah selesai pemantauan.

Baca Juga: Ada Penyusup Cabul, Singapura Tangguhkan Penggunaan Aplikasi Zoom

Para ODP ini merupakan warga Tasikmalaya yang mudik dari kota-kota di zona merah.

Meski belum terdapat pasien positif, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga menembus angkat 19 orang. 17 telah selesai menjalani pengawasan, dan 2 pasien masih dalam pengawasan di rumah sakit.

"Dinkes Kabupaten Tasikmalaya hanya dapat 200 alat rapid test dari Provinsi Jawa Barat. 20 buah dikasihkan ke RSUD SMC, tinggal 180 katanya untuk puskesmas," jelas Kasi Kemedikaan RSUD SMC Tasikmalaya, dr. Adi Widodo, Sabtu, 11 April 2020.

Baca Juga: Dianggap Pembawa Covid-19, WNA Diintimidasi hingga Tinggal di Kolong Jembatan

Padahal, alat rapid test ini dinilai sangat diperlukan oleh rumah sakit rujukan Covid-19. Pasien PDP yang dalam perawatan dan kondisinya membaik harus menjalani rapid test sebelum diperbolehkan pulang.

"Sebab pasien PDP yang dalam perawatan beberapa hari di rumah sakit dan kondisinya sudah membaik atau sembuh, sebelum dipulangkan dilakukan rapid test terlebih dulu, sambil menunggu hasil swab keluar.

Kalau rapid test negatif, maka kami baru berani untuk memulangkan pasien yang klinisnya sudah membaik," tambah Adi.

Baca Juga: Sempat Terlibat Kejar-kejaran, Kendaraan Taksi Online Dibakar Massa

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum mengakui alokasi untuk rapid test di Kabupaten Tasikmalaya jumlahnya lebih sedikit.

Hal ini dikarenakan Kabupaten Tasikmalaya masih masuk dalam zona hijau Covid-19.

Meski demikian, jika pemerintah daerah membutuhkan lebih maka bisa mengajukan melalui Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: PSBB Mulai Berlaku Sehari, Sejumlah Pelanggar Ditindak Secara Persuasif

"Memang terbatas. Untuk Kabupaten Tasikmalaya ini masuk zona hijau, jadi kita prioritaskan dulu zona merah.

Tapi kalau membutuhkan lebih, ajukan lagi melalui gugus Covid-19. Kita sudah sebar 60 ribu alat rapid test ke seluruh jabar. Hasilnya kita masih nunggu," jelas Uu yang pernah menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya ini.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x