Imbas Corona, Stok Darah di PMI Kabupaten Tasikmalaya Menipis

- 9 April 2020, 17:38 WIB
KEPALA UTDC PMI Tasikmalaya dr. H. Tata T. Rachman.*
KEPALA UTDC PMI Tasikmalaya dr. H. Tata T. Rachman.* //Aris MF

 

PIKIRAN RAKYAT - Dalam kurun waktu 3 pekan terakhir, atau selama pandemi Covid-19, ketersediaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya kian minipis. Bahkan, sempat pula beberapa hari ketersedian stok darah benar-benar habis.

Hal itu salah satunya diakibatkan karena tidak adanya kegiatan donor darah massal, karena khawatir melanggar protokol pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19.

Sementara pendonor sukarela yang datang ke kantor PMI setiap harinya tidak menentu dan paling hanya satu atau dua orang saja.

Baca Juga: Glenn Fredly Berpulang, Presiden Jokowi: Karyanya akan Tetap Abadi

Padahal kegiatan donor darah massal bisa menyumbang lebih dari 50 persen dari kebutuhan darah di Kabupaten Tasikmalaya yang mencapai 60 hingga 90 labu per hari.

Selama pandemi Covid-19, baru dua kali kegiatan donor darah yaitu saat bekerja sama dengan Polres Tasikmalaya dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya.

"Baru hari ini terisi lagi (stok darah, red), kemarin ada dua kegiatan donor darah bersama Polres dan TNI, terkumpul 70 labu. Dan saat ini di Bawaslu," jelas Kepala UTDC PMI Tasikmalaya dr. H. Tata T. Rachman, seusai kegiatan donor darah di Kantor Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 9 April 2020.

Baca Juga: Rayakan HUT ke-12, Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Gelar Aksi Donor Darah

Dirinya menambahkan, selama tidak adanya kegiatan donor darah massal akibat pandemi Covid-19, kebutuhan darah di PMI dipasok oleh masyarakat yang sengaja datang ke PMI untuk mendonorkan darahnya.

Itu pun hanya para pendonor tetap saja, yakni masyarakat yang sudah terbiasa mendonorkan darah.

Meskipun kegiatan donor darah di luar kantor bisa digelar kembali, namun dikatakan Tata, pihaknya menerapkan aturan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Marak di Indonesia, Jerman Malah Larang Penggunaan Aplikasi Zoom

Seperti di antaranya menerapkan social distancing, yakni tetap menjaga jarak, tidak berkerumunan, menggunakan masker dan mematuhi segala prosedur keamanan pencegahan Covid-19.

"Kalau dibilang butuh APD (Alat Pelindung Diri), jelas kami membutuhkan. Namun, mungkin ada yang lebih prioritas, petugas kesehatan. Untuk itu kami tetap melakukan sesuai protokol social distancing," terang Tata.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x