"Terakhir harganya mencapai Rp 80.000 untuk jahe merah. Tapi, sekarang sudah tidak ada, hanya jahe putih saja sekarang yang masih dikirim dari para pemasok ke Pasar Cikurubuk," tambahnya.
Hal sama juga dikatakan, Onah (65), pedagang rempah-rempah lainnya di pasar tersebut. Onah mengaku, selain masyarakat kini banyak yang memborong jahe putih, jenis jeruk peras kecil pun selalu laris pembeli.
Jeruk jenis itu diyakini pembeli bisa untuk obat batuk dengan campuran kecap. Namun walau banyak dibeli warga, harga jeruk jenis itu relatif stabil karena stoknya normal dan tak mengalami kelangkaan.
"Iya saat ini selain jenis jahe, jeruk mipis, (peras) kecil yang warnanya hijau seperti ini pun laris dan banyak dicari pembeli. Kalau harganya si normal tidak ada kenaikan, soalnya stoknya banyak Pak," pungkasnya.
Seperti diketahui, semenjak merebaknya virus corona, beberapa harga rempah-rempah mengalami kenaikan khusunya jahe dan temulawak. Selain itu, beberapa bahan kebutuhan pokok pun mengalami kenaikan meskipun tak terlalu signifikan tergantung kelancaran dari para pemasok dan distributor selama ini di pasaran.***