Dipercaya Bisa Cegah Virus Corona, Jahe Merah Langka dan Jahe Putih Banyak Diborong Warga Tasikmalaya

- 13 Maret 2020, 15:01 WIB
JAHE di pasar Tasikmalaya langka dan banyak diborong warga karena dipercaya bisa tangkal virus corona.*/ASEP MS
JAHE di pasar Tasikmalaya langka dan banyak diborong warga karena dipercaya bisa tangkal virus corona.*/ASEP MS /ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Warga Tasikmalaya terus memburu rempah-rempah yang diyakini mampu menangkal virus corona salah satunya jenis komoditi jahe merah. Akibatnya jahe merah pun kini sulit ditemukan dipasaran. Kalaupun ada harganya melambung tinggi mencapai 400 persen dari harga sebelumnya.

Atas kondisi tersebut, kini masyarakat pun mengalihkan pencariannya ke jahe putih yang harganya lebih murah dan masih bisa didapatkan dari para pedagang di beberapa pasar yang ada di Kota Tasikmalaya.

"Kalau jahe merah sekarang sudah tidak ada sehingga sulit untuk didapatkan. Pembeli pun beralih memborong jahe putih yang stoknya masih cukup banyak," ujar Kodir (62), salah seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat 13 Maret 2020.

Baca Juga: Ditengah Merebaknya Virus Corona, Putri Indonesia 2020 Ajak Liburan Mayarakat ke Berbagai Penjuru Negeri

Kodir menambahkan, saat ini harga jahe putih pun sama mengalami peningkatan hingga 500 persen. Hanya saja dari ketersediaan atau stok, jenis jahe putih masih cukup.

Sebelumnya kata dia, harga jahe putih hanya Rp 10.000 perkilogramnya, namun setelah merebak virus corona harga jahe putih pun harganya melambung dan mencapai Rp 50.000 per kg.

"Dulu jahe putih itu tak dilirik dan masyarakat banyak yang mencari jahe merah saja. Karena jahe merah sekarang langka, jahe putih pun ikut diburu warga untuk dijadikan jadi obat penghangat badan," ucap Kodir.

Baca Juga: Memasuki Usia ke-87, Persib Bandung Bagi-bagi Hadiah, Simak Caranya Berikut Ini

Harga jahe merah kata dia, terakhir di Pasar Cikurubuk  dijual mencapai Rp 80.000 per kilogramnya. Padahal, sebelum isu virus corona harganya hanya Rp 16.000 perkilogramnya. Kini stok jahe merah sudah kosong karena dari pemasok sudah tidak ada lagi yanv ngirim dan kalau ada pun harganya pasti akan semakin mahal.

"Terakhir harganya mencapai Rp 80.000 untuk jahe merah. Tapi, sekarang sudah tidak ada, hanya jahe putih saja sekarang yang masih dikirim dari para pemasok ke Pasar Cikurubuk," tambahnya.

Hal sama juga dikatakan, Onah (65), pedagang rempah-rempah lainnya di pasar tersebut. Onah mengaku, selain masyarakat kini banyak yang memborong jahe putih, jenis jeruk peras kecil pun selalu laris pembeli.

Baca Juga: Ditengah Merebaknya Virus Corona, Putri Indonesia 2020 Ajak Liburan Mayarakat ke Berbagai Penjuru Negeri

Jeruk jenis itu diyakini pembeli bisa untuk obat batuk dengan campuran kecap. Namun walau banyak dibeli warga, harga jeruk jenis itu relatif stabil karena stoknya normal dan tak mengalami kelangkaan.

"Iya saat ini selain jenis jahe, jeruk mipis,  (peras) kecil yang warnanya hijau seperti ini pun laris dan banyak dicari pembeli. Kalau harganya si normal tidak ada kenaikan, soalnya stoknya banyak Pak," pungkasnya.

Seperti diketahui, semenjak merebaknya virus corona, beberapa harga rempah-rempah mengalami kenaikan khusunya jahe dan temulawak. Selain itu, beberapa bahan kebutuhan pokok pun mengalami kenaikan meskipun tak terlalu signifikan tergantung kelancaran dari para pemasok dan distributor selama ini di pasaran.*** 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah