Virus Corona Menambah Buruk Kondisi Daya Tahan Tubuh, Satu Pasien Positif COVID-19 di Indonesia Meninggal Dunia

- 11 Maret 2020, 16:26 WIB
PERSONEL Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu, 11 Maret 2020. RSUD Suradadi menjemput salah satu anak buah kapal (ABK) warga Desa Demangharjo, Kabupaten Tegal berinisial II (42) diduga terjangkit COVID-19, karena menderita penyakit demam, batuk dan pilek selama tujuh hari usai pulang melaut dari Taiwan.*
PERSONEL Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu, 11 Maret 2020. RSUD Suradadi menjemput salah satu anak buah kapal (ABK) warga Desa Demangharjo, Kabupaten Tegal berinisial II (42) diduga terjangkit COVID-19, karena menderita penyakit demam, batuk dan pilek selama tujuh hari usai pulang melaut dari Taiwan.* /ANTARA FOTO//


PIKIRAN RAKYAT - Juru Bicara Penanganan Corona Achmad Yurianto menyebutkan satu orang pasien positif COVID-19 meninggal dunia pada 11 Maret 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, pasien meninggal dunia dalam keadaan sakit berat dengan disertai penyakit diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru yang telah lama diderita.

"Coronavirus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia, dan ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," ujar Yurianto.

Baca Juga: Sebut Pembatasan Diri terhadap Virus Corona Tidak Efektif, Terawan Tekankan Pentingnya Sinergi Lintas Sektor Hadapi COVID-19

Pasien yang meninggal dunia merupakan pasien dengan nomor 25 yang merupakan Warga Negara Asing, berusia 53 tahun.

Saat memasuki Indonesia, pasien tersebut sudah dalam keadaan terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.

Selama menjalani perawatan di Indonesia, pasien nomor 25 didampingi oleh suaminya.

Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan Kalangan Prajurit, TNI Kodam III/Siliwangi Lakukan Sosialisasi Virus Corona

"Bakteri akan menjadi oportunis menjadi masalah dengan tidak bisa dikendalikan menjadi masalah dan menjadi sepsis. Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama tapi itu yang memperburuk kondisinya," ujarnya.

Sepsis adalah kondisi medis serius akibat komplikasi infeksi yang menyebabkan peradangan dan mengancam jiwa.

"Kedubes sudah tahu sejak awal sekarang lagi proses dikirim ke negaranya," kata Yurianto.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries Positif Virus Corona, Sang Ibunda Ikut Tertular

Yurianto juga menjelaskan bahwa ada dua pasien positif COVID-19 yang sudah diperiksa dua kali dan hasilnya menunjukkan negatif.

Dua pasien tersebut adalah pasien nomor 06 dan 14 yang kini bersiap untuk dipulangkan dan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x