Sempat Heboh Petugas Ruang Isolasi RSUD dr Soekardjo Gunakan Jas Hujan untuk Tangani ODP Virus Corona, Dinkes Tasikmalaya Berikan Klarifikasi

- 11 Maret 2020, 10:05 WIB
 PETUGAS medis corona menggunakan  jas hujan.*
PETUGAS medis corona menggunakan jas hujan.* /Asep M S//

PIKIRAN RAKYAT - Sempat heboh karena petugas ruang isolasi virus corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Tasikmalaya menggunakan jas hujan.

Petugas tersebut diduga menggunakannya sebagai pengganti baju hazmat saat mengantar Orang Dalam Pengawasan (ODP) terkait virus corona ke dalam ambulans, namun kini pihak Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya angkat bicara.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya yang juga Kepala Pelaksana Crisis Center Virus Corona Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan,  petugas yang menggunakan jas hujan itu bukanlah tenaga medis, namun tenaga pendamping di RSUD Soekardjo.

Baca Juga: Cek Fakta: Dampak Konflik Umat Beragama, Beredar Sebuah Video Polisi India Tega Pukul Wanita yang Tengah Gendong Anak

"Itu bukan tenaga medis, tapi pendamping yang membantu. Lagipula dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) kan tidak perlu alat-alat seperti itu, karena itu di luar rumah sakit," ujar Uus, Selasa 10 Maret 2020.

Namun demikian, Uus mengakui, daerahnya kekurangan Alat Pengaman Diri guna penanganan dan antisipasi virus corona di Kota Tasikmalaya.

Ia mengatakan, APD yang ada saat ini hanya diperuntukkan bagi tenaga medis, seperti dokter dan perawat. Sedangkan, untuk tim pendamping petugas rumah sakit, memang terpaksa menggunakan pakaian seperti jas hujan itu, dikarenakan APD yang ada sangat terbatas.

Baca Juga: Terkait Pemberitaan Soal Virus Corona, Wali Kota Tasikmalaya Peringati Media Sampaikan Informasi Seobjektif Mungkin

"Kalau untuk keberadaan APD memang harus diakui di kami keberadaannya terbatas, hanya bisa cukup mungkin untuk tenaga medis saja. Kalau untuk ketika terjadi lonjakan kasus, dengan keterbatasan APD tersebut memang kita akan kesulitan," ungkapnya.

Menurut Uus, APD sejatinya wajib ada di setiap rumah sakit. Dikarenakan APD diperlukan untuk menangani berbagai macam penyakit menular, tidak hanya untuk virus corona.

"Di beberapa rumah sakit sebenarnya APD itu merupakan peralatan standar operasional. Sehingga memang di setiap rumah sakit ada atau tidak-nya corona, APD harus selalu siap karena ada banyak penyakit menular, seperti TBC, dan lain sebagainya," ujar dia.

Baca Juga: Cek Fakta: Akibat Mewabahnya Virus Corona, Beredar Video Imigran asal Tiongkok Dipulangkan Secara Paksa oleh Gubernur DKI Jakarta

Uus juga mengatakan, saat ini ada sembilan orang dengan status OPD di Tasikmalaya. Hanya saja dari jumlah tersebut,  dua di antaranya sudah keluar dari status ODP.

"Bahkan ada ODP yang telah dikirim ke RSU Gunung Jati Kota Cirebon. Nah orang dengan status ODP itulah yang didampingi oleh petugas yang menggunakan jas hujan pada Sabtu lalu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, akibat minim peralatan untuk tangani pasien diduga suspect corona, petugas kamar isolasi virus corona RSUD dr. Soekadjo Kota Tasikmalaya terpaksa menggunakan jas hujan.

Baca Juga: Kenalkan 4 Mantan Pemain Persib Bandung, PSKC Cimahi Resmi Bermarkas di Stadion Siliwangi

Hal itu dikarenakan Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan belum mampu menyediakan alat pelindung diri di ruang isolasi khusus RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Seperti halnya dalam penanganan tiga Pasien Dalam Perawatan (PDP) pada Sabtu 7 Maret 2020 kemarin yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Soekardjo, semua petugas terlihat memggunakan jas hukan sebagai ulaya perlindungan diri. Hanya saja kini ketiga pasien tersebut kini sudah  dirujuk ke RSU Gunung Jati Kota Cirebon.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x