PR TASIKMALAYA - Dalam upaya melakukan pencegahan adanya isu radikalisme dan terorisme, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono mengajak berbagai elemen penting di tengah masyarakat untuk memperkuat kesatuan.
Dalam sebuah acara bertajuk “Sinergitas Empat Pilar untuk Pencegahan Penyebaran Intoleransi”, yang dilaksanakan di Hotel Aston, Kota Tasikmalaya, Kamis, 29 Februari 2024, Joko turut hadir untuk memberikan sambutan dan arahan.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyatakan bahwa pelaksanaan workshop itu dilakukan untuk membuat kerja sama antar seluruh elemen publik yang bekaitan dapat semakin kuat.
Sesuai dengan narasi yang tertulis dalam tema, empat pilar penting untuk mempererat kesatuan bangsa menurutnya adalah pemerintah, kepolisian, tokoh agama, dan masyarakat.
Baca Juga: Film Korea Tayang Maret 2024: My Name Is Loh Kiwan hingga Again 1997
“Tujuan utama workshop itu adalah untuk memperkuat kerja sama antara empat pilar kebangsaan, yakni pemerintah, petugas keamanan, tokoh agama, dan masyarakat dalam upaya mencegah intoleransi, radikalisme, dan terorisme,” katanya seperti dikutip dari akun Instagram Polres Tasikmalaya Kota, Jumat, 1 Maret 2024.
Dengan kegiatan yang bertumpu pada komunikasi yang baik dalam workshop tersebut, Joko yakin dapat membawa efek positif bagi persatuan dan kesatuan.
“Workshop ini menekankan urgensi komunikasi yang baik dan kerja sama erat antara berbagai pihak dalam menjaga keamanan dan persatuan,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut Joko menjelaskan bahwa kegiatan yang lebih mengarah pada edukasi adalah unsur pendukung untuk mensukseskan adanya pencegahan radikalisme dan terorisme, sebagai bagian dari tugas kepolisian.
Baca Juga: Ada Nama Kuat yang Bersaing di Pilkada DKI Jakarta 2024, Ini Tanggapan Heru
Oleh karena itu, menurutnya Polres Tasikmalaya Kota telah menunjukan komitmennya secara kuat dalam mencegah dan menangkal hal yang tidak mencerminkan persatuan tersebut.
“Kegiatan ini mencerminkan komitmen kuat pihak berwenang dalam menjaga keamanan, stabilitas, dan persatuan di masyarakat, sambil memastikan bahwa pencegahan dan edukasi terhadap isu-isu radikalisme dan terorisme tetap menjadi prioritas utama,” ucapnya.***