120 Calhaj Satu Kampung Batal Naik Haji, Beberapa Mengaku Sudah Membeli Buah Tangan

4 Juni 2020, 18:45 WIB
SEBANYAK 120 orang calon jemaah haji dari satu kampung yakni di Kampung Cimawate Desa Tarunajaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya, gagal berangkat akibat ditundanya pelaksanaan ibadah haji tahun ini oleh pemerintah pusat, Kamis, 4 Juni 2020.* //Aris MF/KP

 

PR TASIKMALAYA - Imbas dari pembatalan keberangkatan calon jemaah haji 2020 oleh Pemerintah Pusat, ratusan warga dalam satu kampung di Kabupaten Tasikmalaya batal naik haji massal tahun ini.

Selain sudah menabung dan menunggu lama, banyak calon jemaah haji yang sudah membeli buah tangan hingga mempersiapkan tasyakur sebelum keberangkatan.

Fakta ini terjadi di Kampung Cimawate Desa Tarunajaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Youtuber Ferdian Paleka Bebas, Berjanji Buat Konten yang Lebih Positif

Di kampung para pengusaha kerajinan kain bordir ini setidaknya ada 120 orang calon jamaah haji yang diagendakan bakal berangkat di tahun ini.

Akan tetapi akibat adanya pandemi Covid-19, pemberangkatan mereka pun kini terpaksa diundur tahun depan.

Masyarakat kampung Cimawate ini terdaftar berangkat dari salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penipu dengan Dalih Penyadapan Online, Pelaku Block Korban setelah Dapat Transferan

Mereka sudah mendaftar sejak 2012, dan sesuai daftar tunggu, maka seharusnya tahun ini mereka diberangkatkan.

Meski kecewa, akan tetapi 120 calon jemaah haji di Kampung Cimawate ini tetap menerima keputusan pemerintah pusat.

Selain demi terhindar dari pandemi Covid-19, pembatalan keberangkatan jemaah haji juga dianggap tepat untuk menjaga kekhusuan ibadah di tanah suci.

Baca Juga: Tak Lagi Bingung, Korea Selatan Kini Bisa Pilih antara AS dan Tiongkok di Tengah Persaingan Ketat

Salah seorang calon jemaah haji asal Kampung Cimawate Desa Tarunajaya, Yusup menuturkan, bahwa di Kampung Cimawate Desa Tarunajaya cukup banyak calon jemaah haji yang akan berangkat tahun 2020 ini.

Mereka pun berangkat bersama dalam satu KBIH. Umumnya semua mendaftar sejak 2012 dengan daftar tunggu kala itu 8 tahun lamanya.

"Perasaannya agak kecewa. Tetapi ini sudah takdirnya dan menjadi keputusan pemerintah. Jadi kami memakluminya," tutur Yusup.

Baca Juga: Para Ahli Sebut Corona Alami Mutasi, WHO: Virus tersebut Tak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya

Bahkan, ungkap dia, dirinya sudah mempersiapkan dan membeli oleh-oleh, seperti sajadah, kurma, tasbih, kopiah dan lainnya.

Semua sudah dipersiapkan sejak bulan puasa lalu dan dibeli dari salah satu toko oleh-oleh haji di Tasikmalaya. Nilainya pun mencapai jutaan rupiah.

"Tanggung sudah dibeli, tadinya mau dibagikan ke masyarakat sebelum berangkat haji. Jadi kita tetap dibagi-bagikan saja kepada masyarakat karena tidak bisa disimpan lama," ujar dia.

Baca Juga: Mabes Polri Berhasil Bongkar 402 Kg Sabu, 6 Tersangka Diamankan

Calon jemaah haji lainnya, Rahmat mengatakan bahwa benar di kampung Cimawate Desa Tarunajaya Kecamatan Sukaraja ada sebanyak 120 orang warga yang mau berangkat tahun 2020 ini.

Para calon jemaah haji ini ada di dua dusun. Mereka semua berangkat bareng dan tanpa direncanakan.

"Iya semuanya dijadwalkan berangkat haji tahun ini ke tanah suci. Ada 120 orang yang mau berangkat. Bisa sampai bersamaan itu tidak disengaja. Hanya saja pas daftar waktu itu ke KBIH bersama di tahun 2012," ungkap Rahmat.

Baca Juga: Tak Sejalan dengan Trump, Barack Obama Justru Puji Para Demonstran Muda di Aksi Protes George Floyd

Sementara itu, Pengurus KBIH Riyadul Jannah Singaparna, Iim Ibrahim, yang menaungi keberangkatan 120 calon jemaah haji asal kampung Cimawate ini menjelaskan, bahwa benar ada 120 orang warga di dua dusun di Kampung Cimawate Desa Tarunajaya Kecamatan Sukaraja yang mau berangkat ke tanah suci tahun 2020 ini.

"Jadi awalnya para jamaah haji ini di kampung Cimawate insyaallah sudah siap bersama-sama berangkat. Namun ternyata ada penundaan pemberangkatan jadi ditunda sampai 2021 nanti," jelas dia.

Bahkan, tambah dia, yang disayangkan para jamaah haji ini sampai sudah menjual tanah dan aset lainnya untuk mempersiapkan pembekalan di tanah suci. Namun karena batal berangkat terpaksa uangnya disimpan kembali.

Baca Juga: Ketegangan Terus Membara, Pemerintahan Trump Larang Maskapai Tiongkok Terbang ke AS

Sedangkan oleh-oleh yang sudah dibeli seperti sajadah, tasbih dan kopiah lantas dibagikan ke masyarakat setempat.

"Bahkan ada jamaah yang sudah bayar DP uang untuk acara halalbihalal sebelum berangkat dan rencana mengundang mubaligh kondang, KH Aa Gymnastiar," papar dia.***



Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler