Dua Puskesmas yang Sempat Ditutup di Kota Tasikmalaya Kini Kembali Beroperasi

25 Mei 2020, 06:40 WIB
PUSKESMAS Cigeureung Kota Tasikmalaya.* //Asep MS/KP

PIKIRAN RAKYAT - Dua puskesmas yang sebelumnya ditutup lantaran adanya petugas medis yang terindikasi terpapar Covid-19, telah dibuka kembali.

Dengan begitu, kini seluruh puskesmas di Kota Tasikmalaya telah kembali beroperasi untuk melayani masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmslaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah membuka dua puskesmas yang sempat dihentikan layanannya.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Jadi Sasaran Kebencian di Malaysia dan Memicu Xenophobia

Dua puskesmas tersebut yaitu Puskesmas Tamansari di Kecamatan Tamansari dan Puskesmas Cigeureung di Kecamatan Cipedes.

Pembukaan kedua puskesmas tersebut kata Uus, setelah para petugas medis yang sebelumnya diduga terindikasi terpapar Covid-19, dipastikan negatif melalui hasil polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab.

"Setelah dites swab hasilnya negatif. Artinya mereka sudah bisa bersktivitas kembali," kata Uus, Minggu 24 Mei 2020.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Tayang Bulan Juni 2020 yang Layak Diantisipasi

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan penutupan Puskesmas Tamansari pada Senin, 18 Mei 2020, lantaran terdapat empat orang petugas medis yang dinyatakan positif Covid-19 melalui hasil uji cepat (rapid test).

Setelah itu, Puskesmas Cigeureung di Kecamatan Cipedes, ikut ditutup setelah lima petugas medis dinyatakan positif melalui rapid test, pada Kamis, 21 Mei 2020.

Namun, pada Jumat, 22 Mei 2020, Puskesmas Tamansari sudah kembali beroperasi. Sementara, Puskesmas Cigeureung dibuka kembali pada Sabtu, 23 Mei 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah WHO Sebut Pria Berkelamin Besar Lebih Rentan Tertular Virus Corona? Ini Faktanya

Layanan kedua puskesmas itu kembali dibuka karena petugas yang terindikasi terpapar Covid-19 dipastikan negatif melalui tes swab.

Uus menjelaskan, pihaknya melakukan penutupan ketika ada sejumlah petugas medis yang diketahui positif Covid-19 melalui rapid test.

Hal itu sebagai langkah antisipatif dikarenakan setiap puskesmas itu bisa menanagani pasien cukup banyak.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi Berniat Pindah Warga Negara Usai Lengser Nanti ? Simak Faktanya

"Untuk antisipasi penyebaran, meski baru rapid tes, kita tak ingin kecolongan. Kita tutup sementara. Layanan kita alihkan ke puskesmas-puskesmas terdekat," lanjut Uus.

Untuk memastikan hasil rapid test, Dinas Kesehatan langsung bergerak cepat untuk melakukan tes swab. Menurut Uus, ada kekhususan untuk tes swab bagi tenaga medis. Alhasil, hasil tes swab dapat diketahui dengan cepat.

Baca Juga: Hari Pertama Lebaran, Kota Tasikmalaya Diguncang Gempa 5,1 SR

"Alhamdulillah hasilnya negatif semua. Saya langsung lapor ke pimpinan daerah untuk membuka kembali layanan dan langsung disetujui. Kemarin (Cigeureung) sudah beroperasi normal," paparnya.

Ihwal petugas yang sempat terindikasi positif Covid-19, Uus mengatakan, semua sudah kembali beraktivitas dan tak lagi melakukan isolasi.

Sebab, hasil tes swab sudah menunjukan bahwa para petugas medis itu negatif Covid-19. Ia menyebutkan, hasil PCR merupakan diagnosis pasti untuk menentukan seseorang negatif atau positif Covid-19.

Baca Juga: Termasuk Flu dan AIDS, Berikut 10 Epidemi dan Pandemi Terburuk dalam Sejarah Manusia

"Karena itu, tak ada alasan lagi untuk mempercayai hasil tes itu," tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler