Demi Bansos Kemensos, Warga Rela Berdesakan dan Antre Lama hingga Berujung Kerumunan

19 Mei 2020, 20:52 WIB
RATUSAN warga berdesak desakan mengatre bantuan sosial di halaman Kantor Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Selasa, 19 Mei 2020.* //Asep MS/KP

 

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan warga berdesak-desakan mengantre bantuan sosial di halaman Kantor Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya pada Selasa, 19 Mei 2020.

Mereka terpaksa berdesak-desakan membuat beberapa barisan panjang demi mendapatkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 600 ribu tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk warga terdampak Covid-19.

Berdasarkan pantauan, dalam antrean itu massa sama sekali tak menerapkan jaga jarak atau physical distancing. Warga berhimpitan mengantre, tidak peduli tubuh mereka bersentuhan satu sama lain, demi mendapatkan bantuan yang mereka nantikan.

Baca Juga: Disebut Dinosaurus Penghuni Terakhir Bumi, Fosil Megaraptor Ditemukan di Argentina

Sementara petugas tak bisa berbuat banyak untuk mengatur jarak antrean antar warga. Sebab, jumlah petugas yang disiapkan tak sebanding dengan warga yang mengantre untuk mendapatkan bantuan.

Salah seorang warga yang ikut mengantre, Jajang (37 tahun) mengatakan, dirinya diberitahu oleh ketua RW setempat akan mendapat bantuan hari ini.

Warga yang telah terdata untuk mendapatkan bansos dari Kemensos diminta berkumpul di Kantor Kelurahan Karsamemak mulai pukul 08.00 WIB. 

Baca Juga: Pasien Covid-19 Pertama Dinyatakan Sembuh, Bercerita saat Dirawat Getol Ibadah hingga Main Tiktok

"Dapat pemberitahuan dari Pak RW kemarin, hari ini bantuan cair. Katanya suruh kumpul di sini (Kantor Kelurahan Karsamenak)," katanya, Senin sore.

Untuk mendapatkan bantuan, ujar dia warga diharuskan membawa surat keterangan dari RW, fotokopi kartu keluarga (KK), dan kartu tanda penduduk (KTP).

Dengan bukti itu, warga akan langsung menerima bansos berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu.

Baca Juga: Gempa di Pangandaran Terasa hingga Tasikmalaya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Sejak pukul 10.00 WIB, Jajang bersama dua temannya yang ikut mengantre untuk mendapatkan bantuan, mengaku datang ke Kantor Kelurahan Karsamenak.

Namun, hingga pukul 15.30 WIB, mereka belum juga dapat masuk ke dalam kantor kelurahan. Antrean yang begitu panjang membuat mereka harus menunggu lebih lama lagi hingga mendapat giliran.

"Tidak efektif. Ini terlalu lama dan berisiko karena kita berkerumun. Saya nunggu dari jam 11.00 WIB, sampai sekarang belum dapat juga," keluh dia.

Baca Juga: Sebut Hikmah Covid-19, BPOM Ungkap Potensi Obat Herbal Berbahan Asli Indonesia

Seharusnya, menurut Jajang, penyaluran bansos dibagi dalam beberapa tahap. Tidak langsung disalurkan semuanya dalam satu hari.

Akibatnya, kerumunan warga yang hendak mendapatkan bantuan tak terkendali.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Yayah (30) dengan wajah sumringah sudah menerima bantuan. Perjuangannya mengantre berdesak-desakan sejak pukul 07.00 WIB, terbayar dengan cairnya bantuan tersebut. 

Baca Juga: Cegah Covid-19, Presiden AS Donald Trump Mengaku Konsumsi Hydroxychloroquine

"Saya sudah dari pagi mengantre, baru dapat sore," kata dia.

Berbeda dengan kondisi di halaman, antrean di dalam kantor sudah diatur sedemikian rupa dengan menerapkan anjuran physical distancing. Warga juga dipersilakan duduk di kursi yang disediakan petugas.

Menurut Yayah, proses pencairan bantuan juga cenderung mudah. Ketika telah mendapat giliran untuk masuk ke kantor kelurahan, di dalam ia hanya diminta kembali mengantre. 

Baca Juga: Terima Total 2,1 Miliar, Baznas Kota Tasik Bagikan Bantuan Layanan Mustahik Terdampak Covid-19

Setelah dapat giliran, warga hanya diminta menunjukkan surat dari keterangan dari RW, KK, dan KTP, lalu difoto sebagai bukti.

"Nyairin sih gampang, tapi ngantre lama," kata dia.

Kendati demikian, Yayah bersyukur bansos dari Kemensos telah diterima. Uang itu, kata dia, akan digunakan untuk keperluan rumah tangga menjelang Lebaran.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5.2 Magnitudo Guncang Kabupaten Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami

Sebab, sejak adanya pandemi Covid-19 penghasilan keluarganya menurun drastis.

"Suami saya sih masih bekerja, tapi sekarang jadi tidak jelas jadwalnya. Gajinya juga jadi berkurang jauh," kata dia.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler