Jelang Ramadhan di Tengah Pandemi Virus Corona, Kunjungan ke Pasar Cikurubuk Membludak

23 April 2020, 11:15 WIB
Situasi jelang hari pertama Bulan Ramadan 1441 H, di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya masyarakat terlihat tumpah ruah, Kamis, (23/4/2020).* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Pemberlakuan social dan physical distancing yang terus dianjurkan pemerintah dalam upaya menjaga penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya, rupanya tidak berlaku di lokasi pasar-pasar tradisional jelang hari pertama Bulan Ramadan 1441 H, Kamis 23 April 2020.

Ratusan bahkan ribuan masyarakat tumpah ruah dan bergerombol serta berdesak desakan di lokasi pasar-pasar tradisional seolah tak takut lagi akan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Krisis Virus Corona Buat Raja Tinju MMA Temukan Hidayah, Wilhelm Ott Resmi Jadi Mualaf

Saking banyaknya, arus lalu lintas disekitar pasar tersendat akibat banyaknya kendaraan yang terparkir khususnya sepeda motor.

Mereka kebanyakan merupakan masyarakat yang akan berbelanja bahan pokok untuk kebutuhan munggahan dan kebutuhan sahur pertama Bulan Ramadhan.

Adapun pasar tradisional yang paling banyak dikunjungi warga adalah Pasar Induk Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Dinantikan Umat Muslim, Berikut 4 Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan

Di pasar tersebut, sejak dini hari telah ramai dikunjungi para pembeli. Sedangkan pedagang yang banyak didatangi pembeli adalah penjual daging sapi, pedagang daging ayam, pedagang ikan dan sayur-sayuran.

Tak heran jika beberapa bahan yang dijual rata-rata harganya lebih mahal dibanding biasanya.

Berdasarkan pantauan dil apangan, di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, satu hari menjelang puasa Ramadan 1441 H, untuk harga daging sapi misalnya.

Baca Juga: Menurut Astrologi, Berikut 5 Zodiak yang Memiliki Sifat Paling Pemaaf

Daging sapi biasanya dijual antara Rp 110 ribu hingga Rp 115 ribu per kg, kini dijual antara Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per Kg atau mengalami kenaikan antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kg.

Begitu pula dengan harga daging ayam baik hayam ras maupun kampung. Harga daging ayam ras yang biasa di jual Rp 29.500 per kg.

Kini harganya tembus Rp 40.000 per kg. Begitu pula dengan harga ayam kampung yang biasa dijual Rp 60.000 per kg, naik menjadi Rp 65.000 hingga Rp 70.000 per kg.

Baca Juga: Seorang Fotografer Abadikan Momen Dua Penguin yang Sedang Nikmati Suasana Malam Melbourne

Adapun untuk harga sayuran, harga yang cukup tinggi terjadi pada harga bawang merah dan bawang putih. Harga per kilo bawang merah kini dijual Rp 48.000 per kg. Sementara bawang putih dijual Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kg.

Sedangkan untuk harga sayuran jenis cabe yang biasanya mengalami lonjakan harga ketika menjelang Bulan Ramadan, kini harganya cukup stabil.

Cabe merah besar misalnya, kini harganya Rp 30.000 per kg. Begitu pula dengan cabe merah keriting, kini dijual dengan harga Rp 27.000 per kg.

Baca Juga: Diduga Bingung Soal Teknis, Pemdes Minta Desa Tak Cemas Salurkan Bantuan Terdampak Corona

Harga yang cukup tinggi masih terjadi pada harga gula pasir. Kini harga gula pasir di Pasar Cikurubuk masih dijual dengan harga Rp 17.500 hingga Rp 18.000 per kg. Padahal harga HET pemerintah sendiri harga gula pasir hanya Rp 12.500 per kg.

Yeni (43), salah seorang pedagang sayur di Pasar Cikurubuk mengatakan, untuk musim munggahan puasa tahun ini harga sayuran relatif setabil. Bahkan untuk harga cabe merah yang biasanya tembus Rp 80.000 per kg, kini masih diharga Rp 30.000 per kg.

Baca Juga: Dukung Larangan Mudik, Pemprov Jabar Tegaskan Pengetatan Pintu Masuk hingga Tingkat RT/RW

"Sekarang mah stabil pak ga seperti tahun lalu, lagian yang belinya juga tidak terlalu banyak," kata Yeni.

Sementara itu, H. Tatang salah seorang penjual daging di Pasar Cikurubuk mengatakan, harga daging sapi jelang puasa tahun ini relatif sama dengan harga normal, kalaupun ada yang menaikan harga itu sebatas penawaran saja.

Baca Juga: Presiden Larang Mudik, Pemkot Tasikmalaya Perketat Pos Perbatasan

"Ya kalau pedagang biasanya gitu, ditawarkan dulu harga diatas, tapi kalau yang belinya nawar harga normal juga nantinya dikasih," kata Tatang.***

Apalagi kata Tatang, disaat ekonomi sulit seperti ini mana ada pembeli yang berani beli dengan harga tinggi." Ya dari pada tidak terjual, yang mending kita jual seperti biasa saja, kalaupun ada naik, naiknya hanya sedikit. Itupun mungkin hanya untuk hari ini saja," ujar Tatang. (Asep MS).*** 

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler