Artis Dangdut Cucu Cahyati dan Badut Sulap Didatangkan demi Hilangkan Trauma Siswa SD di Tasikmalaya

6 Maret 2020, 19:19 WIB
TRAUMA healing siswa SD di Tasikmalaya.* /ASEP MS/

PIKIRAN RAKYAT- Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya menggelar kegiatan trauma healing bagi para siswa sekolah dasar (SD) korban longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat 6 Maret 2020.

Kegiatan pun dimeriahkan pedangdut Cucu Cahyati dan atraksi badut sulap di wilayah yang sempat terisolir akibat bencana tersebut.

"Selama ini kita terus memantau ada korban siswa SD yang trauma enggan bersekolah karena harus melewati lokasi longsor. Sampai sekarang masih ada yang tidak bersekolah karena takut. Makanya, kegiatan trauma healing dilaksanakan untuk menghilangkan trauma itu," jelas Kepala KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat pagi.

Baca Juga: Turun ke Jalan Jadi Ungkapan Keprihatinan Ratusan Muslim Tasikmalaya untuk Umat Islam di India

Ato menambahkan, kegiatan ini diisi berbagai hiburan dan permainan anak tradisional dibarengi badut sulap.

Pedangdut Cucu Cahyati pun diminta oleh warga untuk bernyanyi diiringi musik dari hape memakai pengeras suara alakadarnya.

Hal itu kata Ato, agar anak-anak dan korban longsor lainnya merasa terhibur dan ikut berjoget bersama untuk menghilangkan kepenatan akibat bencana yang dihadapinya.

Baca Juga: Kasus DBD di Tasikmalaya Melonjak, Warga Diminta Waspada

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini mereka bisa terhibur dan melupakan kejadian bencana di wilayah ini. Anak-anak SD pun terlihat bersemangat lagi dan berjanji akan bersekolah lagi," tambahnya.

Sementara itu, Cucu Cahyati mengaku kehadirannya di lokasi bencana atas kemauan sendiri sebagai partisipasi sosial.

Sejak awal dirinya berkeinginan untuk ke lokasi bencana yang kebetulan dekat dengan daerah kelahirannya di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Pertandingan Lawan Arema Kemungkinan Tanpa Penonton, Kapten Persib Bandung: Demi Kemaslahatan

"Sejak awal memang ingin ke sini. Kebetulan Mas Ato teman saya akan ke lokasi bencana untuk trauma healing, jadi saya sekalian ikut bersama. Tadinya saya tida nyanyi, namun tadi warga memaksa meminta untuk saya bernyanyi. Alhamdulilah, mereka terhibur meski alakadarnya," ujar Cucu.

Cucu pun berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Apalagi sampai membuat trauma para siswa SD dan enggan bersekolah.

"Tadi mereka berjanji sudah tak takut lagi dan akan bersekolah lagi. Mereka kan ke sekolahnya berjalan kaki melewati lokasi longsor di sini," tambahnya.

Acara trauma healing pun ditutup dengan pengarahan sembari diselingi permainan tradisional anak oleh KPAID Kabupaten Tasikmalaya.

"Terimakasih semuanya sudah membantu dan menghibur kami," singkat Nadia (11), salah seorang anak korban bencana longsor diikuti oleh rekan-rekannya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Tags

Terkini

Terpopuler