Longsor Melanda Kampung Palasari Tasikmalaya, Satu Orang Dinyatakan Hilang

28 Februari 2020, 14:51 WIB
BENCANA longsor terjadi di Kampung Palasari, Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya mengakibatkan jalan terputusa dan satu warga hilang, jumat 28 februari 2020.* /Aris Mohamad F//

PIKIRAN RAKYAT - Diduga akibat tanah labil dan terus diguyur hujan mengakibatkan bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Palasari, Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

Kejadian yang terjadi pada Jumat, 28 Februari 2020 ini mengakibatkan satu orang warga dilaporkan hilang.

Korban diduga bernama Ajengan Didi 60 tahun, warga setempat yang tengah membetulkan saluran air tepat di bawah tebing yang longsor.

Baca Juga: TNI Bangun Jembatan Gantung, Warga Desa Kubangsari Tasikmalaya Merasa Bahagia

Kepala Desa Santanamekar, Yudi Setiana, mengatakan jika bencana longsor terjadi sekira pukul 5.30 WIB.

Saat itu warga kampung hendak memulai aktivitas mereka ke kebun dan sawah. Termasuk korban yang diduga sedang memperbaiki aliran air saat bencana terjadi.

"Diduga longsor disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Kamis 27 Februari 2020 sore hingga malam," jelas Yudi, Jumat 28 Februari 2020. 

Bencana longsor ini juga nyaris menyebabkan pengguna sepeda motor tertimbun, saat melintas lokasi kejadian.

Beruntung korban ini berhasil menyelamatkan diri, meski pun sepeda motor miliknya tidak berhasil diselamatkan dan terseret longsor.

Baca Juga: Arab Saudi Hentikan Layanan Umrah, Penyelenggara Umrah di Kota Tasikmalaya Terancam Bangkrut

Pada saat itu juga masyarakat bersama jajaran Muspika setempat berupaya mencari korban.

Upaya penggalian dilakukan di tetumpukan material longsor dengan menggalinya secara manual.

Selain memakan korban jiwa, longsor juga merusak area pertanian serta memutus jalan penghubung antar kampung.

Satu kampung dengan jumlah penduduk 88 kepala keluarga atau sekitar 250 jiwa kini akses trasportasinya tidak bisa dilalui dan membuat kampung ini terisolir.

"Kami saat ini masih fokus terhadap pencarian warga yang hilang. Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati, mengingat curah hujan masih tinggi dan bisa saja memicu terjadi longsor susulan," jelas dia.

Baca Juga: Banyak Jemaah Gagal Umrah, Pemerintah Indonesia Lakukan Negosiasi

Nur (47) salah seorang warga mengatakan, peristiwa tanah longsor terjadi pada pagi hari.

Material longsoran cukup besar hingga terus mengalir sepanjang 1 km lebih, melalui jalur sungai yang melintasi wilayah itu. Material longsoran kemudian menimpa jembatan yang menghubungkan antardesa.

Beberapa kampung yang terdampak longsoran akibat akses jalan dan jembatannya terputus yakni, Kampung Palasari, Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong dan Kampung Palasari, Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu.

Lokasi kejadian memang perbatasan antara Kecamatan Cisayong dan Sukaratu.

"Lokasi kampung yang akses jalannya tertimbun longsor yakni ada tiga kampung. Satu kampung masuk Kecamatan Sukaratu dan dua masuk Kecamatan Cisayong," tambahnya.

Baca Juga: Setujui WHO Terkait Potensi Corona Menjadi Pandemi, Perdana Menteri Australia Mulai Siapkan Langkah-langkah Darurat

Tidak hanya kendaraan roda empat yang tidak bisa melintas, akan tetapi sepeda motor juga tidak bisa mengakses tumpukan material longsor.

Sehingga warga bersama petugas hanya bisa melaluinya dengan jalan kaki.

Kini warga mulai khawatir akan longsor susulan. Beberapa warga bahkan ada yang mulai mengungsi ke rumah sanak saudara yang dirasa lebih aman. Hujan juga sewaktu-waktu datang tidak mengenal waktu.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler