Relawan Pemulasaran Tasikmalaya Buat Peti Mati Untuk Pasien Covid-19, Dibuat Berdasarkan Dua Jenis

14 Desember 2020, 13:47 WIB
Ilustrasi virus corona Covid-19. /PIXABAY/monicore

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan menginfeksi ribuan orang bahkan ada yang meninggal dunia.

Dibeberapa wilayah pun banyak yang mengalami lonjakan kasus dari penyakit menular ini.

Sehingga, tingkat kematian pun ikut bertambah seperti yang dialami Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Kenali 6 Vaksin Covid-19 yang Akan Beredar di Indonesa, ada Bio Farma Hingga Pfizer

Hal tersebut pun berdampak juga pada kebutuhan dan penyediaan peti mati untuk jenazah pasien covid-19.

Kondisi ini menggugah para relawan tim pemulasaraan jenazah RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Tim pemulasaraan tersebut berinisiatif membuat peti mati untuk membantu menutupi kekurangan persediaan peti mati.

Diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Kasus Kematian Covid-19 Terus Bertambah, Relawan Pemulasaraan Tasikmalaya Inisiatif Buat Peti Mati," adapun peti mati yang dibuat ada dua jenis, yakni peti mati bagi muslim dan non muslim.

Baca Juga: FDA Beri Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer, Donald Trump dan Jajarannya Akan Disuntik Duluan

"Benar, dalam dua pekan ini terjadi peningkatan kasus kematian akibat Covid-19," ujar petugas pemulasaraan RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Dona Darmawan kepada wartawan, Minggu, 14 Desember 2020.

Menurutnya, peningkatan kematian terjadi di ruang isolasi Covid 19 RSUD dr. Soekardjo. Atas kondisi tersebut, pihaknya pun berinisiatif menyediakan lebih banyak stok peti mati.

Adapun untuk bahan baku pembuatan peti mati didapat dari bantuan yayasan Katolik.

"Peti mati dibikin langsung di RSUD dr. Soekardjo di bagian Pemulasaraan," ucapnya.

Dikatakan Dona, peti mati yang dibuat tidak seperti pada umumnya, karena ada peti mati yang didesain untuk jenazah muslim tapi tetap sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin Akan Segera Diadili di Pengadilan Negeri Bandung Soal Dana SKPD

Peti mati untuk muslim dibuat dengan ukuran lebih kecil dibanding peti mati biasanya. Karena dengan ukuran peti mati normal, jenazah sulit diletakan menghadap kiblat.

Dijelaskan dia, dengan ukuran peti mati yang diperkecil, agar jenazah pasien Covid-19 saat dimakamkan, posisinya bisa menghadap kiblat.

Bahkan selain bisa mengatur posisi jenazah ke arah kiblat, juga bisa lebih simple.

"Untuk jenazah muslim, ukuran peti matinya diperkecil yakni tinggi dan lebarnya tidak seperti peti mati pada umumnya," ujarnya.

Adapun jika menggunakan peti mati ukuran normal, untuk memposisikan jenazah muslim ke arah kiblat perlu ditopang dan kesulitan saat menggotongnya.

Baca Juga: Kaya Akan Protein, Telur Dipercaya Cocok Turunkan Berat Badan, Simak Caranya!

Ukuran peti mati sendiri dibuat dengan panjang 200 sentimeter (cm), lebar 45 cm, dan tinggi 60 cm. Agak tinggi agar mayat dapat diletakkan menghadap kiblat lebih mudah dan sempurna dimakamkannya.

"Dengan adanya peti mati itu, diharapkan penguburan jenazah pasien Covid-19 akan lebih sempurna dari sisi agama," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat berharap masyarakat untuk tidak kendor melakukan protokol kesehatan yakni, menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun.

Dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya terbaik untuk pencegahan dan penyebaran Covid - 19.

"Salah satu upaya terbaik dalam pencegahan dan penyebaran covid-19 yakni dengan mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.

Baca Juga: Netizen Minta Dirinya Jadi Pengacara HRS, Hotman Paris: Kenapa Minta ke Saya?

Menurutnya, saat ini peningkatan kasus terus terjadi sehingga butuh kerja samanya dengan semua elemen untuk melaksanakan pencegahan.

Adanya rencana pemberian vaksin bukan jaminan kondisi akan lebih baik, sehingga tetap harus dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan.

"Kalau kita lengah dan tidak waspada, maka virus dengan mudah menyerang sehingga terjadi peningkatan kasus," ungkapnya.*** (Asep M Saefuloh/Pikiran Rakyat)

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler